Radarkoran.com - Keberadaan gapura bertuliskan 'Selamat datang dilokasi objek wisata kebun teh dan agro wisata Kabupaten Kepahiang' di jalan lintas pintu masuk Banteng Pensiunan Kecamatan Kepahiang Provinsi Bengkulu, kondisinya sudah tidak terawat. Selain dikelilingi tumbuhan liar, bangunan gapura di sisi kiri dan kanan menuju objek wisata juga sudah terlihat sempit oleh para pedagang.
Pantauan Radarkoran.com di lapangan Kamis 31 Oktober 2024, rumput liar dan tanaman perdu banyak tumbuh di sekitar gapura yang di atas. Kurangnya perawatan dari instansi terkait, membuat gapura yang dibangun dengan uang rakyat tersebut terkesan mubazir dan jorok.
"Seharusnya bagus, indah dan ikonik kalau terawat, sebab arena keberadaannya di jalur wisata. Bukan malah jelek dan tidak terawat seperti sekarang ini. Dan seharusnya juga dicat dan diperbaiki. Tanaman perdu yang tumbuh di bagian atas gapura itu dibuang, dibersihkan," kata Hera salah seorang warga di Pensiunan Tengah yang menyangkan kondisi gapura yang tak terawat kepada Radarkoran.com .
Menurutnya, sudah lama gapura ini terlihat tidak terawat. Karena menurut dia sudah lebih dari sepuluh tahun seperti itu, dan kini kondisinya semakin parah.
BACA JUGA:Bimtek Pemdamping Hukum Pengelolaan Destinasi Wisata di Kepahiang
"Semestinya instansi berwenang peduli terhadap kondisi gapura ini, terlebih berada di pintu masuk objek wisata Kabupaten Kepahiang. Lantaran gapura itu bukan hanya sebagai pintu masuk masyarakat Kabupaten Kepahiang saja," ucapnya.
Ditambahkan Hera, keberadaan gapura di lokasi tersebut juga sebagai gerbang bagi tamu dari luar daerah yang ingin berwisata ke Kabupaten Kepahiang. Termasuk sebagai ikon Kabupaten Kepahiang yang mempromosikan sektor parawisata.
"Kalau ini tidak disentuh dan dirawat oleh dinas terkait, bisa-bisa program parawisata membawa kesan yang kurang baik ketika ada wisatawan datang ke Kabupaten Kepahiang. Kemudian gapura ini bisa membahayakan pengguna jalan, sebab sewaktu-waktu bisa copot atau roboh dan mengenai pengguna jalan yang sedang melintas di bawahnya," demikian Hera.