Mendadak Kaya! Petani Sawah Temukan Harta Karun Emas 16 Kg, Begini Ceritanya

Senin 04 Nov 2024 - 18:09 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Radarkoran.com - Seorang petani sawah di Jawa Tengah mendadak kaya. Pasalnya ketika bekerja menggarap sawahnya tidak disangka menemukan harta karun emas hingga mencapai 16 Kg. 

Petani sawah yang beruntung tersebut berada di Jawa Tengah tepatnya di pedesaan Wonoboyo Klaten. Dia bernama Cipto Suwarno. Dia tidak menyangka akan menemukan harta karun emas 16 Kg yang membuat dirinya kaya raya tersebut.

Awal mulanya petani sawah di Jawa tengah itu seperti biasanya menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Saat bekerja itulah dirinya menemukan benda keras yang berada di dalam tanah. Dirinya menyangka benda keras itu batu yang tidak ada harganya, sehingga dirinya ingin menyingkirkan benda keras tersebut. Tapi betapa terkejutnya dia, setelah benda itu diangkat tenyata berbentuk emas. Sontak saja Cipto Suwarno berteriak 'Emas, emas, emas'.

Setelah benar-benar diangkat, ternyata benda keras ini sebuah guci keramik dibalut emas. Penemuan emas oleh Cipto Suwarno pun mengundang perhatian banyak orang termasuk perangkat desa di daerah tersebut.

Menemukan sebuah guci keramik dibalut emas, Cipto Suwarno terus menggali lokasi tersebut sampai akhirnya ditemukan harta karun emas dengan jumlah 16 Kg. 

BACA JUGA:Versi BPS, Ini Lima Provinsi Terkaya di Sumatera, Bengkulu Termasuk?

"Jika dirinci, barang temuan tersebut terdiri dari bokor gembung, 6 tutup bokor, 3 gayung, 1 baki, 97 gelang, 22 mangkuk, pipa rokok, guci besar, 2 guci kecil, 11 cincin, 7 piring, 8 subang, tas tangan, keris, manik-manik, dan uang logam," dikutip Radarkoran.com pada Senin 4 November 2024.

Diketahui, petani sawah di Jawa Tengah menemukan harta karun emas 16 Kg terjadi pada Rabu 17 Oktober 1990 silam. Selanjutnya penemuan ini dicatat sejarah sebagai Harta Karun Wonoboyo yang dianggap sebagai temuan arkeologi berupa emas terbesar sepanjang sejarah di tanah air.

Para arkeolog menyimpulkan seluruh harta karun tersebut berasal dari akhir abad ke-9 sampai dengan pertengahan abad ke-10. Ini dilihatnya dari bentuk temuan emas yang sesuai dengan zamannya. Dalam mangkuk emas ada relief Ramayana. Lalu pada koin emas terdapat tulisan 'Saragi Diah Bunga'.

Selain itu, berbagai catatan menunjukkan di era Majapahit (1293-1527 M). Contohnya para bangsawan kerap memiliki emas dalam jumlah besar. Berbagai benda dilapisi oleh emas, mulai dari kereta hingga kipas.

Arkeolog Slamet Mulyana dalam Menuju Puncak Kemegahan (2012), menceritakan bagaimana emas menjadi barang idaman di era Majapahit, seperti yang ditulis oleh Empu Prapanca dalam Nagarakertagama.

"Ia ingin sama dengan empu Winada yang bercita-cita mengumpulkan banyak uang dan emas," tulis Prapanca yang ditulis ulang oleh Slamet Mulyana. 

 

Kategori :