Radarkoran.com - Setiap tanggal 10 November, selalu terbayang sosok-sosok tangguh yang tidak gentar dalam membela bangsa. Sosok mereka yang rela bercucuran darah dan menukar jiwa demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Karenanya, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kepahiang, Umar Dani menyayangkan apabila Hari Pahlawan hanya dijadikan sebagai acara seremonial belaka.
"Generasi muda memiliki peran penting dalam memaknai dan mempertahankan kemerdekaan. Dengan memahami sejarah, menghormati nilai-nilai Pancasila, dan berpartisipasi aktif, mereka dapat memperkuat kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan," kata Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kepahiang saat ditemui Radarkoran.com di Sekretariat PDPM di Jalan Kolonel Santoso, Sabtu 9 November 2024.
Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa tokoh dan kader Muhammadiyah telah diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, sebab kontribusi mereka dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara.
"Dari rahim Muhammadiyah ada sekitar 15 tokoh yang menjadi pahlawan nasional berkhidmat sepenuhnya untuk bangsa. Mereka hadir tidak untuk dirinya, tidak untuk kroninya, tidak untuk golongannya, tetapi melintas batas untuk indonesia dan peran kemanusiaan semesta. Dari Muhammadiyah untuk bangsa dan negara," ujarnya.
BACA JUGA: Kunker, Anggota DPD RI Leni John Latief Siap Sinergi Majukan Muhammadiyah Kepahiang
Untuk dapat mengisi serta meneladani para pahlawan perjuangan terdahulu, pemuda harus mengisinya dengan hal-hal yang positif serta produktif. Kemudian ikut serta membangun bangsa, salah satunya dengan menjauhi narkoba dan yang marak saat ini tidak ikut dalam hal negatif seperti penomena judi online (Judol) yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan beragama.
Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah secara tegas melarang segala bentuk perjudian, termasuk judi online. Selanjutnya berdasarkan ajaran islam, judi online termasuk tindakan haram yang tidak dapat ditoleransi.
"Sudah jelas dalam Al-Qur’an, perjudian telah dilarang, surah Al-Ma’idah ayat 90 yang menyatakan bahwa tindakan tersebut tergolong perbuatan setan dan harus dijauhi oleh umat Islam," jelas Umar Dani.
Dia pun menambahkan, jiwa, sikap, dan tindakan kepahlawanan yang autentik itulah yang kini mulai luntur dan mengalami erosi di negeri ini. Maka pemuda, ambillah peran positif dan konstruktif untuk kemajuan negeri.
"Jangan menjadi ketimun bungkuk, datang pun tidak menggenapkan, pergi pun tidak mengganjilkan. Mari kaum muda, Pemuda Muhammadiyah, bangkitlah bersama menjadi pahlawan bangsa di dunia nyata. Demi kedaulatan, keutuhan, kemajuan, dan kejayaan Indonesia," pungkasnya.