Radarkoran.com - Seringkali disebut sebagai komponen bebas perawatan, tensioner sangat jarang diperhatikan pemilik kendaraan bermotor. Benda ini berbentuk kecil, tetapi fungsi dan perannya cukup besar mempengaruhi mesin kendaraan. Bagian ini juga merupakan penunjang rantai keteng.
Sementara itu, fungsi rantai keteng sendiri adalah menerima putaran yang berasal dari crankshaft. Putaran tersebut berguna untuk menggerakkan camshaft yang terletak di cylinder head. Sedangkan tensioner berfungsi menjaga ketegangan rantai keteng. Tujuannya agar rantai keteng tetap stabil.
Fungsi Tensioner
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fungsi tensioner adalah untuk menjaga dan mempertahankan kestabilan rantai keteng. Jika komponen ini tidak berfungsi, mesin motor akan terdengar berisik dan tak nyaman didengar.
Beberapa masalah lain bisa ditimbulkan akibat rantai keteng yang tidak stabil. Misalnya saja terjadi perpindahan gir noken as yang disebabkan oleh kendornya rantai keteng. Akibatnya, piston dan payung klep sangat mungkin timbul benturan yang bisa mengganggu kerja mesin.
BACA JUGA:Mengetahui Fungsi Kiprok Pada Motor
Jenis-Jenis Tensioner
Tensioner sendiri terbagi dalam tiga jenis. Masing-masing dibedakan berdasarkan cara kerjanya. Akan tetapi, pada dasarnya, ketiga jenis komponen ini memiliki fungsi yang sama. Sedangkan untuk daftar jenis selengkapnya bisa disimak di bawah ini
-Manual
Jenis manual adalah variasi yang paling dasar dari komponen ini. Yang dimaksud dengan jenis yang manual ini merupakan komponen mesin kendaraan yang pengaturannya dilakukan secara manual.
Lebih jelasnya, pengaturan dapat dilakukan dengan cara mur pengunci dilonggarkan terlebih dahulu. Selanjutnya, Anda bisa mengatur agar mesin motor memiliki bunyi yang lebih halus dan tidak berisik lagi.
-Semi Otomatis