Radarkoran.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan kabar baik dan mengembirakan untuk para guru. Apa? Tahun depan akan ada 606 ribu lebih guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi.
"Dengan meningkatnya kesejahteraan para guru, diharapkan dapat meningkatkan dedikasi serta kualitas pembelajaran," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti pada Jum'at 20 Desember 2024.
Mendikdasmen Abdul Mu't menjelaskan, peningkatan kesejahteraan guru PPPK, PNS, dan honorer yang didesain Kemendikdasmen ialah melalui sertifikasi. Lantaran, kata dia, bukan meningkatkan gaji guru, karena Kemendikdasmen tidak punya kewenangan menaikkan gaji guru.
"Jadi, yang kami lakukan adalah meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi. Ya, itu kami berikan kalau guru lulus pendidikan profesi guru (PPG), sehingga kesejahteraan guru meningkat baik ASN maupun non-ASN," sampai Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Mengenai kuota PPG yang terbatas, papar Mendikdasmen Abdul Mu'ti, akan dibuat bertahap. Sebab, Kabinet Merah Putih ini bukan hanya di Kementerian Pendikan Dasar dan Menengah saja. Dirinya berharap semoga di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ini semua guru sudah besertifikasi.
BACA JUGA:Dalam Acara KTT D-8, Presiden Prabowo Sebut Negara Muslim Kurang Kompak
"Insya Allah semua guru ASN (Aparatur Sipol Negara) dan guru honorer atau non-ASN akan tersertifikasi secara bertahap, karena salah satu prioritas pemerintah ialah meningkatkan kesejahteraan guru," papar Mendikdasmen Abdul Muk'ti.
Lebih lanjut dijelaskannya, peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan sertifikasi merupakan salah satu target pemerintah. Sampai saat ini masih banyak guru honorer maupun ASN PNS dan PPPK yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi. Oleh karena itulah, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah atau Kemendikdasmen terus menambah kuota pendidikan profesi guru (PPG).
Selain itu, Kemendikdasmen juga terus memfasilitasi para guru untuk meningkatkan kompetensi. Begitu pula dengan para guru belum berijazah S1, yang jumlahnya lebih dari 200 ribu orang akan disekolah secara bertahap.