Tidak Gunakan DD, Kantor Desa di Jawa Bergaya Arsitektur Eropa

Selasa 14 Jan 2025 - 09:10 WIB
Reporter : Suhay Putra
Editor : Eko Hatmono

Radarkoran.com - Bangunan kantor megah berlantai dua ini dilengkapi balkon khas bangunan Eropa. Kantor desa ini berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi. Di bagian depan kantor bercat putih ini, ada delapan tiang besar yang berdiri kokoh. 

Lantai satu antara lain terdiri dari kantor kepala desa, aula, ruangan pelayanan warga, ruangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Sementara itu, di lantai dua, terdapat tiga ruangan bagi tamu yang memiliki keperluan di desa. 

Kades Rancah Dedi Hidayat mengatakan, pembangunan kantor desa mulai tahun 2020. Biaya pembangunan kantor desa dari awal hingga selesai menelan dana satu hingga dua miliar rupiah dan berasal dari pendapatan asli desa. 

Ditambahkannya, pembangunan kantor desa dilakukan secara bertahap. Kantor desa mulai dibangun tahun 2020. Pembangunan kantor desa dimulai pada era kepemimpinan Kades sebelumnya. Saat itu, kepala desanya bernama Aman. Beliau yang mempunyai gagasan membangun kantor desa semegah seperti saat ini. Biaya pembangunan kantor desa dari awal hingga selesai menelan dana satu hingga dua miliar rupiah. 

"Biaya pembangunannya tidak diambil dari Dana Desa karena dana tersebut tidak boleh dipakai untuk membangun kantor desa. Biaya pembangunan kantor berasal dari pendapatan asli desa. Untuk diketahui, Desa Rancah memiliki sekitar 603 kios yang disewakan kepada pedagang di Pasar Rancah.

BACA JUGA:Catat! Pengobatan 21 Penyakit Ini Tidak Gratis Meski Punya BPJS

Lanjut dia, dari hasil sewa kios per tiga tahun, pemerintah desa sanggup menghasilkan dana sekitar Rp 1,8 miliar. Dana pendapatan desa selalu dipakai untuk pembangunan di desa dan untuk kepentingan warga. Sebelumnya, pemerintah desa telah membangun kantor dusun yang ada di Desa Rancah. 

Selain itu, pihak pemerintah Desa Rancah juga memiliki dua unit ambulans yang dibeli dari pendapatan desa. Ambulans tersebut gratis dan bisa digunakan oleh warga.

"Otodidak saja, tanpa gambar dari arsitek," jelasnya.

Dikatanya pula, sebelum membangun kantor desa, Aman bermusyawarah dengan pihak BPD dan masyarakat. Setelah ada kesepakatan, kemudian dibangunlah kantor desa megah tersebut. Aman bersinergi dengan pekerja bangunan untuk membangun gedung. Dia hanya melihat di Google tentang gambar gedung. Setelah itu, diadopsi, dan terbentuklah bangunan kantor kepala desa tersebut.

"Aman sudah bercita-cita untuk membangun kantor bergaya Eropa, dan cita-citanya akhirnya terwujud. Di setiap ruangan, selalu ada jendela dan pintu lebar. Hal ini supaya masyarakat tidak segan masuk ke desa. Pembangunan kantor desa semegah itu bukan untuk pamer kemewahan. Di Desa Rancah, pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur, khususnya jalan, sudah 99 persen terealisasi. Tidak ada lagi jalan berbatu, " demikian Kades Dedi.

Kategori :