Libur Sekolah Selama Ramadan, PBNU : Tidak Semua Pelajar Itu Islam

Sabtu 18 Jan 2025 - 16:43 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Epran Antoni

Radarkoran.com - Hingga sekarang pemerintah masih terus melakukan pembahasan terkait wacana libur sekolah selama Ramadan. Bahkan terhadap wacana pemerintah atas libur sekolah selama Ramadan mendapat dukungan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hanya saja memang, terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, karena tidak seluruh murid atau pelajar di Indonesia beragama Islam. 

Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pada prinsipnya wacana pemerintah atas libur sekolah selama Ramadan merupakan hal yang baik sehingga diberikan dukungan. Tapi terhadap kebijakan libur sekolah selama Ramadan perencanaan harus benar - benar matang. Sehingga nantinya, atas kebijakan libur sekolah selama Ramadan, semua pihak dapat merasakan manfaat dari kebijakan tersebut.

Jika nantinya kebijakan libur sekolah selama Ramadan benar - benar diberlakukan, menurutnya, murid atau pelajar non-muslim juga akan terdampak nantinya. 

"Ini juga termasuk anak-anak yang non-muslim. Siswa kan tidak hanya muslim. Mereka mau disuruh kegiatan apa selama liburan. Yang penting di situ yang dibahas," sampai Yahya.

Sementara itu, Menteri Agama Nazaruddin Umar, menjelaskan bahwa ide libur sekolah selama Ramadan masih dalam tahap pembahasan. Libur ini sudah biasa dilakukan di pondok pesantren, sehingga tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di sekolah-sekolah umum. 

"Kami masih membahas ini. Nanti akan ada pengumuman resmi," ujarnya. 

BACA JUGA:Libur Sekolah Selama Ramadan Diganti dengan Konsep Belajar Saat Ramadhan

Selanjutnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menuturkan bahwa keputusan terkait libur sekolah selama Ramadan telah disepakati.

"Kita tinggal menunggu Surat Edaran dari kementerian terkait," ujarnya.

Sekadar mengulas, terdapat tiga opsi yang berkembang di tengah masyarakat terkait wacana libur sekolah saat Ramadan. Hanya saja, saat ini belum ada keputusan akhir dari pemerintah terkait rencana tersebut.

"Ya kan kalau kita ikuti di masyarakat, opsinya kan ada tiga, tapi ini belum keputusan," kata Mu'ti 

Disebutkan, opsi pertama ada yang mengusulkan libur Ramadan selama sebulan penuh. Meski libur, namun siswa tetap mengisi kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masyarakat. Selanjutnya, opsi kedua ada wacana libur sekolah di awal dan jelang berakhirnya bulan Ramadan.

"Misalnya tiga hari atau dua hari menjelang Ramadan sampai misalnya empat hari atau lima hari Ramadan pertama libur. Kemudian habis itu masuk seperti biasa, kemudian nanti biasanya menjelang Idul Fitri juga libur biasanya bisa dua hari atau tiga hari menjelang Idulfitri libur sampai nanti selesainya rangkaian mudik. Yang berlaku sekarang kan begitu," lanjutnya. 

Sedangkan, opsi ketiga masuk penuh selama Ramadan seperti yang berlangsung saat ini.

"Nah tapi intinya semua itu adalah usulan-usulan yang ada di masyarakat yang kami tentu memantau usulan-usulan itu sebagai bagian dari aspirasi publik," jelasnya.

Kategori :