Radarkoran.com- Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu menyebabkan, terjadinya tanah longsor di Desa Bukit Menyan Kecamatan Bermani Ilir. Longsor di Kepahiang tepatnya di Desa Bukit Menyan ini terjadi di tiga titik, pertama mengakibatkan dinding rumah milik, Zainudin (40) menjadi ambruk. Kedua, Sunardi (65) tepaynya di depan rumah sepanjang 10 meter dan tinggi 10 meter dan ketiga, Suroto (34) longsor dibelakang rumah sepanjang 20 meter dan tinggi 10 meter.
Longsor di Kepahiang tersebut, tidak hanya mengantam dinding rumah warga di dearah tersebut, tapi juga menyebabkan, korban bernama Seli Aryanti (21) mengalami cedera pada kaki akibat tertimpa material bangunan yang runtuh.
Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang, Hendra, ST mengimbau agar masyarakat di desa setempat, khususnya yang tinggal tidak jauh dari titik longsor, harus lebih meningkatkan kewaspadaan dan berjaga-jaga apabila nantinya, kemungkinan ada longsor susulan. Bagaimana tidak, berdasarkan informasi sementara, BPBD Kabupaten Kepahiang telah menyoroti, ada satu rumah warga yang sangat berisiko dan berpotensi ikut tergerus apabila sewaktu-waktu terjadi longsor susulan.
"Berdasarkan hasil survey kami di lapangan, memang ada satu rumah lagi yang sudah sangat berisiko dan berpotensi terdampak apabila terjadi longsor susulan. Mengingat rumah tersebut, hanya berjarak beberapa meter saja dari lokasi kejadian," ungkap Hendra.
Selain itu, Hendra juga mengingatkan kepada warga agar mengungsi sejenak apabila bangunan di rumahnya sudah mengalami keretakan. Pasalnya bukan tidak mungkin getaran akibat longsor, membuat rumah tersebut menjadi ambruk dan dikhawatirkan ada material berbahaya yang menimpa penghuni rumah.
BACA JUGA:Dugaan OTT Fee Proyek P3-TGAI Dilanjutkan, Polres Kepahiang Rencanakan Ekspose
"Intinya harus tetap waspada dan mawas diri, harus jaga-jaga apabila sudah ada bangunan yang retak," sambungnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Kepahiang rawan dari sejumlah bencana alam apalagi kondisi sekarang cuaca ekstrem tengah melanda Kabupaten Kepahiang. Dengan terus - terus diguyur hujan, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi bencaa banjir, tanah longsor ataupun pohon tumbang.
Sebagai gambaran, 5 kecamatan di Kabupaten Kepahiang yang rawan terjadinya banjir, dengan sebaran di 13 desa. Yakni Kecamatan Bermani Ilir terdapat Desa Talang Pito, Desa Cinto Mandi, Kelurahan Keban Agung, Desa Air Raman, Desa Muara Langkap, dan Desa Kembang Seri. Di Kecamatan Muara Kemumu ada Desa Taba Baru. Di Kecamatan Tebat Karai Desa Taba Saling. Selanjutnya Kecamatan Ujan Mas Desa Air Hitam, Desa Tanjung Alam, dan Desa Ujan Mas Bawah. Di Kecamatan Merigi berada di Desa Simpang Kota Bingin.
Selain itu, Kepahiang juga rawan terjadinya bencana tanah longsor. Dari hasil pemetaan BPBD Kepahiang, total 62 desa/kelurahan di Kepahiang yang rawan terjadinya bencana tanah longsor. Diantaranya, Kecamatan Bermani Ilir terdapat 6 desa yang rawan terjadinya longsor, Kecamatan Muara Kemumu terdapat di 4 desa, Kecamatan Seberang Musi terdapat 6 desa, Kecamatan Tebat Karai berada di 6 desa, Kecamatan Kepahiang berada di 14 desa, Kecamatan Kabawetan berada di 10 desa. Selanjutnya Kecamatan Ujan Mas berada di 10 desa serta Kecamatan Merigi berada di 6 desa.
Tidak sebatas itu saja, dari total 105 desa di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ini, juga terdapat 2 desa yang rawan terjadinya bencana puting beliung. Keduanya berada di wilayah Kecamatan Kabawetan, Desa Tugu Rejo dan Desa Sido Rejo.