Radarkoran.com - Harga cabai merah keriting di Kabupaten Kepahiang anjlok di hari ke-10 Ramadan 1446 H atau 10 Maret 2025.
Bahkan turunnya harga cabai di tingkat petani mencapai 60 persen dari harga sebelumnya. Satu hari sebelum puasa Ramadan harga cabai merah keriting di tingkat petani mencapai Rp 60 ribu per kilonya. Sementara sekarang hanya Rp 25 ribu saja.
Kondisi ini membuat sebagian besar petani cabai merugi. Petani berharap pemerintah segera ikut memikirkan solusi untuk mengatasi permasalah ini. Sehingga harga cabai pada kalangan petani dapat kembali stabil.
Sudirman, salah satu petani cabai merah keriting Desa Karang Endah Kabupaten Kepahiang mengatakan jika harga cabai di tingkat petani terjun bebas hingga 50-60 persen.
Kondisi tersebut telah terjadi sejak hampir 2 minggu belakangan dan kian parah sejak satu, dua hari terakhir. Akibatnya, petani mengalami kerugian karena tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan.
"Untuk harga cabai merah keriting tingkat petani saat ini turun menjadi Rp 25 ribu perkilonya. Kebetulan cabai saya sedang panen-panenya. Ini menjadi kerugian besar bagi saya selaku petani dengan harga seperti ini, " ujar Sudirman.
BACA JUGA:Sepi Peminat, KB Vaksetomi Sama dengan Kebiri ?, Begini Penjelasan DPPKBP3A Kepahiang
Sepengetahuan petani merosotnya harga cabai lokal dipengaruhi banyaknya pasokan cabai dari luar daerah. Meskipun pasokan cabai melimpah, sayangnya tidak ada kenaikan daya beli masyarakat pada bulan puasa tahun ini.
"Penyebabnya harga cabai petani turun karena banyak masuknya cabai dari luar daerah, " jelasnya.
Di sisi lain lanjut dia, petani juga khawatir akan rugi karena saat ini biaya produksi telah meningkat akibat tingginya harga pupuk dan obat-obatan untuk tanaman.
Belum lagi ditambah adanya serangan hama seperti lalat buah serta hama patek cabai. Atau penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici atau Gloesporium piperatum. Penyakit ini dapat merusak seluruh bagian tanaman cabai, termasuk buah, daun, ranting dan cabang.
"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Kepahiang agar memperhatikan harga penjualan komoditas pertanian di pasaran. Karena bidang pertanian adalah jantung kehidupan bagi masyarakat petani. Bila hal demikian tidak menjadi fokus perhatian pemerintah daerah, berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat petani ", pungkas Sudirman.