Radarkepahiang.bacakoran.co - Jalan penghubung Dusun 2, Dusun 3 dan Dusun 4 Desa Warung Pojok Kecamatan Muara Kemumu, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, saat ini kondisinya persis seperti kubangan.
Hal tersebut, dikeluhkan puluhan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di dusun itu karena merasa terisolir. Padahal jalan tersebut setiap harinya dilewati oleh masyarakat sekitar termasuk anak - anak yang akan bersekolah.
Sudah pernah diajukan kepada instansi terkait supaya bisa dilakukan pembangunan, hanya saja usaha yang dilakukan pemerintah desa sampai sekarang belum direalisasikan.
Kepala Desa Warung Pojok, Sufian Aidi yang telah menjalani masa jabatan selama 2 periode mengatakan, kondisi badan jalan yang belum sama sekali tersentuh bangunan semenjak berdirinya Desa Warung Pojok. Tak ayal jika hingga sampai saat ini masih menjadikan keluhan warga desa.
Jalan tersebut merupakan jalan prioritas masyarakat yang terus dilewati setiap harinya untuk menuju desa induk.
BACA JUGA:Kondisi Jalan Seperti 'Kubangan Kerbau', Desa Tanjung Raman Bengkulu Tengah Sulit Terjangkau
"Panjang jalan kurang lebih 4 KM dan satu - satunya jalan penghubung ke desa induk. Namun butuh perjuangan panjang melewatinya, karena kondisi badan jalan yang belum sama sekali tersentuh pembangunan. Kondisi itu pula yang menjadikan warga desa seperti terisolir," kata Kepala Desa Sufian Aidi.
Akibat jalan yang tidak kunjung dibangun tersebut sudah rusak parah. Terlebih pada saat musim hujan datang, badan jalan sungguh terasa seperti kubangan. Ditambah lagi, di dusun tersebut masih banyak anak-anak yang bersekolah sedangkan jalan yang harus ditempuh tidak ada ubahnya seperti kubangan.
"Tak jarang anak-anak bersekolah dengan baju yang berlumpur, iya karena melewati akses tersebut. Saking parahnya rusak jalan tersebut untuk dilalui kendaraan roda 2 saja susah, apalagi kendaraan roda 4," papar Kepala Desa Sufian Aidi
Pemerintah Desa sambung Sufian Aidi, hingga kini bukannya tidak berupaya untuk bisa memperbaiki jalan tersebut. Sudah banyak proposal yang dilayangkan ke instansi terkait agar jalan tersebut dapat dibangun. Tapi upaya tersebut belum ada jawaban hingga sekarang.
"Kami pemerintah desa bukan tidak berbuat, hanya apa yang kami sampaikan dengan instansi terkait, belum nampak rencana realisasinya. Untuk dibangun menggunakan Dana Desa, jelas tidak mungkin terwujud karena keterbatasan anggaran," tutup Sufian.