Hujan Lebat, Jalan Penghubung Antar Desa di Kabawetan Terendam Banjir

TERENDAM : Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Kepahiang menyebabkan jalan penghubung antar desa terendam banjir.--YUS/RK

Radarkoran.com- Hujan lebat yang melanda wilayah Kabupaten Kepahiang dan sekitarnya pada Rabu 20 November 2024, bukan hanya menyebabkan banjir, melainkan juga membuat akses jalan antar desa putus, yang terjadi di Desa Tangsi Duren Kecamatan Kabawetan.

Dikatakan salah seorang warga Desa Sidorejo Bambang Sugiarto, banjir yang menyebabkan jalan antar desa banjir murni akibat tingginya intensitas hujan sejak Selasa malam hingga Rabu siang.

Sejumlah pengendara sepeda motor sebagian mengurungkan niatnya melintasi banjir di jalan penghubung desa menuju kecamatan tersebut, di Desa Tangsi Duren. 

Jalan ini merupakan akses penghubung antara 8 desa meliputi Desa Sidorejo, Desa Tugu Rejo, Desa Mekar Sari dan Desa Sumber Sari, Desa Bukit Sari, Desa Suka Sari, Desa Bandung Baru, serta Desa Bandung Jaya hingga Bengko Rejang Lebong.

"Ya, imbas dari banjir itu membuat akses jalan desa terputus, karena tidak dapat dilewati untuk sementara ini, nunggu air surut dari atas area perkebunan teh. Kalau pengendara motor memaksakan diri menerobos banjir, takutnya terbawa arus air," kata Bambang Sugiarto kepada Radarkoran.com.

BACA JUGA:Tidak Kunjung Diperbaiki, Kondisi Jalan Penghubung Pensiunan-Bogor Baru Semakin Parah

Saat ini kondisinya masih tidak dapat dilalui kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor. Putusnya akses jalan ini membuat aktivitas masyarakat di wilayah ini terdampak. Bambang Sugoanto pun menyebutkan, sebetulnya ada jalan lain yang bisa diakses untuk sampai ke ke kecamatan dan pusat kota Kepahiang.

Hanya saja masyarakat harus memutar sehingga membuat jarak tempuh menjadi cukup jauh. Hal ini membuat masyarakat yang mayoritas di delapan desa menggantungkan hidupnya sebagai petani sayur-sayuran dan petani kopi, terhambat menjalankan aktivitas.

"Selain membuat aktivitas terhabmat, ekonomi masyarakat turut menjadi terhambat. Banjir juga menyulitkan aktivitas masyarakat di segala lini," jelasnya.

Masyarakat berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kepahiang untuk mencarikan solusi atas kondisi yang terjadi ini. Mengingat jalan ini merupakan satu-satunya akses yang di lewati masyarakat delapan desa di Sengkuang setiap harinya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan