Bobol SDN 6 Merigi serta Curi Belasan Chromebook: Warga Rejang Lebong Ditangkap Polsek Ujan Mas
Tersangka pembobol SDN 6 Merigi ditangkap Polsek Ujan Mas--JIMMY/RK
Radarkoran.com-US (29) warga Desa Tasik Malaya, Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong diringkus oleh Jajaran Polsek Ujan Mas, Polres Kepahiang, Polda Bengkulu, pada Senin 17 November 2025 sore. Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai seorang buruh ini, diamankan Polsek Ujan Mas lantaran diduga melakukan aksi pencurian dengan pemberatan.
US diduga membobol sekolah SDN 6 Merigi pada bulan Maret 2025 lalu, bahkan dari aksi bobol sekolah itu, ia berhasil mengamankan 12 unit Chromebook serta 4 unit laptop.
Kapolres Kepahiang, AKBP. M. Faisal Pratama, S.IK, MH melalui Kapolsek Ujan Mas, Iptu. Dodi Hariyala, SH menuturkan bahwa, terduga pelaku berhasil mereka amankan lengkap beserta belasan unit chromebook dan juga laptop hasil curiannya.
BACA JUGA:Cegah Aksi Curanmor: Kapolsek Ujan Mas Dodi Hariyala Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
"Jadi walaupun sudah 6 bulan berlalu, namun laptop dan juga chromebook ini masih disimpan oleh tersangka di rumahnya," ujar Kapolsek Ujan Mas.
Dijelaskan Kapolsek, akibat hilangnya belasan chromebook dan juga laptop ini, pihak sekolah mengalami kerugian dengan nilai yang fantastis yakni mencapai Rp 112 juta. Beruntung, setelah melakukan penyelidikan dan penyidikan panjang, tersangka beserta barang bukti akhirnya berhasil diamankan.
"Jadi barang-barang itu adalah aset sekolah, jika ditotal secara keseluruhan nilai kerugian mencapai Rp 112 juta," sambungnya.
BACA JUGA:Pelajar di Kepahiang Jadi Korban Bacok: Pelaku Diduga Teman Sendiri?
Diceritakan Kapolsek, pada awalnya kejadian tersebut diketahui oleh salah seorang guru yang mengajar di SDN 06 Merigi. Guru tersebut melihat ruang ANBK SDN 06 Merigi dalam kondisi berantakan, serta terdapat beberapa chomebook dan LCD proyektor yang berceceran di lantai.
Hanya saja pada waktu itu, guru tersebut tidak menyadari kalau SDN 6 Merigi sudah dibobol oleh pelaku pencurian dengan pemberatan. Ia baru menyadari hal tersebut setelah ada banyak guru-guru lain yang heboh melihat kondisi ini.
"Setelah heboh melihat barang-barang itu berserakan, maka guru yang bersangkutan memastikan seluruh aset yang ada di sekolah. Didapati ada belasan chromebook dan juga 4 unit laptop yang sudah tidak berada di tempat semestinya," demikian Kapolsek.