Radarkoran.com - Yamaha Xeon pertama dirilis pada tahun 2010, skutik bermesin 125 cc ini dulunya sempat menjadi produk kasta tertinggi dari Yamaha ini tergolong memiliki performa mesin yang mumpuni. Xeon memiliki desain bodi yang kompak membuatnya lincah menerobos jalanan Ibukota.
Xeon hadir dalam beberapa varian, termasuk diantaranya Xeon GT dan Xeon RC. Skuter bermesin 125 cc ini diciptakan dengan karakter yang sporty. Secara silsilah, Xeon ini sebenarnya jadi mbahnya atau cikal bakal Aerox yang ada sekarang ini.
Berikut ini silsilah Xeon dari generasi awal hingga penutup:
2010–2013 (Xeon)
2013–2016 (Xeon RC)
2014–2016 (GT 125)
Yamaha Xeon memiliki desain yang memukau dan spesifikasi mesin yang tangguh. Desain bodinya ramping sehingga lincah untuk jalan perkotaan yang macet.
Karena desainnya ini membuat Xeon mudah dikendarai oleh kaum wanita. Agak disayangkan, momentum kehadiran Xeon ini kalah laris dibanding Honda Vario yang jadi rival utamanya.
Alhasil, populasi Yamaha Xeon kini relatif sedikit dan harga bekasnya pun cukup terjangkau untuk sebuah skutik. Lantas apa saja kelebihan dan kekurangan Yamaha Xeon ini? Simak ulasannya sebagai berikut.
Saat kehadirannya di tahun 2010, Xeon dipersiapkan sebagai skuter yang mengedepankan performa. Posisi Xeon ini berada di atas Yamaha Mio untuk mengimbangi kesuksesan Vario series.
Untuk melawan Vario, Xeon ini dibekali mesin yang lebih besar dengan kubikasi 125 cc. Adapun fokus pengembangan Yamaha dalam hal ini mencakup aspek tenaga, torsi dan parameter-parameter performa seperti akselerasi, top speed dan lain sebagainya.
Oleh karena alasan itu, Yamaha mengadopsi beberapa teknologi tingginya pada motor ini seperti Diasil silinder dan Piston tempa plus pendingin cairan. Kombinasi teesebut tujuannya agar secara durabilitas motor ini bisa digeber lebih kencang di suhu mesin optimal untuk mendukung performanya.
BACA JUGA:Dianggap Produk Gagal, Yamaha Lexam Bebek Matic yang jadi Barang Langka