Radarkoran.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong mewacanakan untuk melakukan normalisasi kawasan Danau Mas Harun Bastari agar dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kemajuan daerah.
Rencana normalisasi kawasan Danau Mas tersebut disampaikan Bupati Rejang Lebong, H. M. Fikri Thobari, SE, M.AP kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BBWSS) VIII, Agus Safari, ST, MT saat melakukan audiensi pada Kamis, 11 September 2025 bertempat di kantor BBWSS VIII, Palembang.
Dalam pertemuan silaturahmi dengan kepala BBWSS VIII yang baru tersebut, Bupati Fikri menyampaikan potensi besar kawasan Danau Mas Harun Bastari yang ada di Rejang Lebong.
''Danau Mas memiliki nilai strategis, tidak hanya sebagai sumber air dan irigasi, tetapi juga sebagai destinasi wisata,'' kata Bupati Fikri.
Ia menambahkan, rencana normalisasi Danau Mas menjadi salah satu langkah strategis dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah Rejang Lebong.
BACA JUGA:Pemkab Rejang Lebong Bakal Rehabilitasi Stadion Air Bang
''Danau ini memiliki potensi besar sebagai kawasan konservasi air dan objek wisata unggulan. Ini sejalan dengan visi kami menjadikan Rejang Lebong sebagai kabupaten wisata berbasis alam dan lingkungan,'' ujar Bupati Fikri.
Bupati Fikri berharap sinergitas antara pemerintah daerah Rejang Lebong dan BBWSS VIII dapat mempercepat realisasi berbagai program prioritas unggulan, khususnya yang berkaitan dengan pelestarian Danau Mas, penguatan irigasi, dan pengembangan kawasan wisata berbasis air di Rejang Lebong.
Sementara itu, Kepala BBWSS VIII, Agus Safari, menyambut baik inisiatif dan rencana dari Pemkab Rejang Lebong dalam mengoptimalkan potensi sumber daya air di daerah.
''Program yang disampaikan oleh Pak Bupati sangat positif, terutama yang menyentuh aspek konservasi dan pengembangan pariwisata berkelanjutan,'' kata Agus.
Dirinya juga menyatakan kesiapan pihaknya untuk berkolaborasi dalam mengoptimalkan potensi yang ada untuk kemajuan.
''Kami akan pelajari dan tindak lanjuti sesuai dengan kewenangan kami,'' singkat Agus.
Untuk diketahui, dalam pertemuan tersebut, turut dibahas juga kebutuhan peningkatan sistem irigasi serta potensi dukungan bantuan pusat melalui BBWSS untuk pengelolaan infrastruktur sumber daya air di daerah.