Radarkepahiang.bacokoran.co - Rencananya calon jemaah haji (CJH) asal Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu tahun 2024 akan diberangkatkan pada 11 Mei mendatang, yang tergabung dalam Kloter 7 Embarkasi Padang Sumatera Barat (Sumbar).
Ibadah haji merupakan salah satu ibadah fisik yang memerlukan waktu cukup lama dan bertempat di luar negeri, yang memiliki kondisi cuaca yang sangat berbeda, sehingga memerlukan kondisi tubuh yang bugar.
Untuk mendapatkan kondisi tubuh yang bugar, CJH sejak jauh - jauh harus mempersiapkan diri dengan cara berlatih fisik atau olahraga. Karena itu CJH mengikuti pelaksanaan pengukuran kebugaran, melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepahiang. Hal ini dijelaskan Kakan Kemenag Kepahiang, Drs. Albahri, M.Si melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Zulfakar Alamsyah, S.Ag.
"Sebelum melakukan latihan fisik, setiap CJH mengikuti pengukuran kebugaran. Sehingga setiap calon jemaah haji bisa diketahui kondisi tubuhnya, apakah tingkat kebugarannya dalam kategori baik, cukup atau kurang. Sehingga latihan fisik yang dilakukan sesuai dengan porsi atau kondisi masing-masing CJH," jelas Zulfakar, Sabtu 23 Maret 2024.
BACA JUGA:Pemilihan BPD Talang Sawah, Dipilih Langsung dengan Perwakilan
Labih lanjut disampaikan Zulfakar, berdasarkan Permenkes RI Nomor 15 tahun 2016 tentang istithaah kesehatan jemaah haji, menyatakan bahwa untuk mewujudkan istithaah kesehatan jemaah haji maka perlu pembinaan dan pelayanan kesehatan jemaah haji sejak dini, agar setiap CJH bisa melaksanakan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
"Istithaah adalah kemampuan jemaah haji secara jasmaniah, ruhaniah, pembekalan hingga keamanan untuk menunaikan ibadah haji, tanpa menelantarkan kewajiban terhadap keluarga. Sementara istithaah kesehatan jemaah haji merupakan kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur, dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan agama Islam," terang Zulfakar.
Tak hanya latihan fisik seperti olahraga senam yang dapat dilakukan para CJH, menurut Zulfakar, pola makan juga menjadi hal penting dapat dijaga oleh para calon jemaah haji, mengingat mayoritas CJH adalah Lansia.
BACA JUGA:Ratusan Warga Desa Weskust Dapat Bantuan Beras
"Pengukuran kebugaran jasmani jamaah haji merupakan upaya untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani para calon jemaah haji, serta sebagai dasar untuk menentukan latihan fisik terprogram yang diperlukan untuk meningkatkan kebugarannya. Ya tingkat kebugaran yang rendah akan berdampak pada pelaksanaan kegiatan haji. Untuk memenuhi syarat istithaah kesehatan haji, perlu dilakukan pengukuran tingkat kebugaran, setidaknya 2 kali," demikian Zukfakar.