Kesal Dipanggil Bencong, Tersangka Bacok Korban Pakai Pedang dan Makan Otak

Minggu 24 Mar 2024 - 21:01 WIB
Reporter : Epran Antoni
Editor : Candra Hadinata

Radarkepahiang.bacakoran.co - Tersangka RB (42) warga Desa Simpang Kota Bingin Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sekarang masih mendekam di sel tahanan Mapolres Kepahiang. Sementara korbannya, Rodes (35) warga satu desa dengan tersangka sudah dikebumikan oleh pihak keluarga di desa setempat. Berikut kronologis lengkapnya, penyebab tersangka bacok korban pakai pedang hingga tewas dan makan otak.

Kejadian berdarah terjadi lagi di Kabupaten Kepahiang. Ya kali ini kejadian membuat geger masyarakat terjadi di desa yang ada di perbatasan Kabupaten Kepahiang-Rejang Lebong, yakni Simpang Kota Bingin Kecamatan Merigi, Sabtu 23 Maret 2024 menjelang berbuka puasa. Pada kejadian ini, ada 1 korban meninggal dan 2 korban lainnya mengalami luk-luka.  

Kejadian pembacokan yang menyebabkan korban tewas ini, terjadi di area persawahan yang ada kolam ikannya di Desa Simpang Kota Bingin. Berdasarkan keterangan tersangka RB ketika ditanya pihak kepolisian. Dia menjelaskan, awalnya korban Rodes datang untuk memancing di kolam yang saat itu dia jaga.

Tersangka ini memang tinggal di pondok tersebut sembari menjaga kolam milik keluarganya tersebut. 

BACA JUGA:Belum Ada Kartu Kuning, Polres Kepahiang Cek Kejiwaan Tersangka Bacok dan Makan Otak ke Ahli Kejiwaan

Pada saat korban sedang memancing, posisi tersangka sedang berada di dalam pondok. Versi tersangka, waktu itu korban mengucapkan kata-kata yang tak pantas yang membuatnya tersinggung hingga terjadilah pembacokan terhadap korban. 

"Saya di pondok, korban mancing. Korban ini terus meledek saya. Dia mengatakan kalau saya bencong atau banci. Ketika itu saya ingatkan supaya berhenti, sudahlah. Namun dia (Korban, red) masih tetap mengatakan saya bencong sambil dia mengucek-ngucek lumut umpan pancing," jelas tersangka saat ditanya pihak kepolisian pascadilakukan penangkapan. 

Tersinggung lantaran diledek dikatakan bencong, membuat emosi tersangka memuncak. Tersangka langsung mengambil pedang dan menebas bagian tangan kiri korban hingga putus. Korban yang merasa sudah bersimbah darah mencoba untuk kabur, namun dikejar tersangka hingga dapat. Saat itu lah tersangka membabi buta membacok korban hingga meninggal dan tergelatak di dalam siring tidak jauh dari pondok. 

Melihat korban yang sudah tergeletak tidak bernyawa, tersangka RB kembali masuk ke pondok dan mengobrak ambrik pondok hingga memecahkan termos air. Diketahui luka-luka di tubuh korban di antaranya tangan bagian kiri putus, wajah bagian kanan luka, kepala bagian belakang luka serta sejumlah luka di bagian tubuhnya yang lain. 

Masih dari versi tersangka RB, kejadian pembacokan menyebabkan korban meninggal dunia ini terjadi sebelum berbuka puasa. Selain itu, tersangka ini juga 

mengaku sempat makan otak korban. Setelah malam hari, tersangka ke luar dari pondoknya menuju desa. Saat itulah dia mengamuk di 2 warung, bahkan ia telah menyiram bensin untuk membakar warung tersebut. Tujuan dirinya mengamuk di 2 warung ingin ngutang. 

"Saya makan otak dia (Disampaikan dalam bahasa daerah). Saya tidak mengetahui siapa lagi orangnya. Saya mengamuk, dan recana saya warung akan saya bakar," ucap tersangka yang sesekali tertawa ketika ditanya oleh pihak kepolisian.

BACA JUGA:Makan Otak Korban dan Tangan Putus, Pengakuan Tersangka Pembacok Warga Simpang Kota Bingin Kepahiang

Karena mengamuk di 2 warung, tersangka menyebabkan 1 warga setempat mengalami luka dan 1 pengendara sepeda motor yang sedang melintas. Dia juga 

mengaku ke luar dari pondok menuju ke desa dan mengamuk sambil membawa pedang yang sebelumnya digunakan membacok korban hingga meninggal.

Kategori :