Radarkoran.com - Waspada, kata itulah sangat tepat untuk mengingatkan masyarakat Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. Apa pasal? Di sungai desa setempat yakni sungai air buluh ada buaya.
Kemunculan buaya di sungai yang berada dekat dengan pemukiman ini pun sudah sering terjadi. Bahkan, jumlah buaya yang terlihat bukan hanya satu.
Sejauh ini, buaya yang berhasil direkam warga dengan kamera handphon, ada yang sudah berukuran sedang, panjangnya lebih dari 1 meter setengah. Karena itulah warga pun diimbau agar waspada dan mengurangi aktivitas di sungai tersebut.
Warga desa setempat, Sapril mengungkapkan, dia melihat buaya mengambang di sungai air buluh pada Rabu 24 April 2024 kisaran pukul 16.00 WIB.
Ketika itu, jelas Sapril, dia pergi ke kebun yang tidak jauh dari belakang rumahnya. Kebunnya tersebut berbatasan langsung dengan sungai air buluh.
"Saya mau meriksa kebun, karena sering ada monyet datang merusak tanaman. Saat saya meriksa kebun di bagian dekat dengan sungai, saya melihat buaya mengambang. Ukurannya sudah sedang, tidak kecil lagi tapi belum pula terlalu besar," kata Sapril, Kamis 25 April 2024.
BACA JUGA:3 Hari, Pesta Rakyat Pantai Wisata Air Buluh Dipadati Ribuan Pengunjung
Dia melanjutkan, akhir-akhir ini memang sering terlihat buaya di sungai di desa air buluh. Sehari sebelumnya pun juga ada yang melihat 2 ekor buaya sekaligus, ukurannya lebih besar.
"Sudah sering, bukan hanya saya yang melihatnya (Buaya, red). Sebelum-sebelumnya juga ada warga lain yang melihat buaya di sungai desa kami. Tak hanya di satu lokasi, buaya muncul di banyak lokasi. Memang buaya ini bergerak ke mana-mana, tapi warga desa kami yakin, termasuk saya juga yakin, bukan buaya yang sama, karena memang jumlahnya banyak," ucap Sapril.
Dilanjutkan Sapril, dia berharap warga desa yang sering beraktivitas di sungai agar lebih waspada. Selanjutnya berharap ada tindak lanjut pemerintah terhadap kemunculan buaya yang sudah meresahkan warga ini.
"Bayangkan saja dalam sehari bisa ditemukan dua ekor sekaligus. Jumlahnya pasti bertambah, lantaran pasti berkembang biak. Oleh karena itu, mohon kiranya kepada pemerintah melalui bagian teknis untuk menyikapi persoalan ini. Jangan sampai setelah ada korban, baru bertindak. Seperti halnya yang terjadi di desa lain di Mukomuko baru-baru ini, ada warga diterkam buaya," demikian Sapril.
Sementara itu, Kepala Desa Air Buluh, Hajratul Aswad mengingatkan warga desanya yang biasa beraktivitas di sungai agar lebih waspada. "Sebenarnya aktivitas warga di sungai sudah berkurang, tapi tetap harus waspada," kata Kades.
Selanjutnya tindak lanjut dari pemerintah desa mengenai hal ini, sambung Kades, pekan depan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan BKSDA. "Ya sudah dijadwalkan, Senin depan kami akan melakukan koordinasi dengan BKSDA untuk membahas keberadaan buaya di sungai di desa kami. Keberadaan buaya memang sudah meresahkan warga," singkat Kades.