Perjalanan hidup manusia di dunia tidak selamanya berjalan indah.Terkadang hadir berbagai macam ujian dan musibah.Bencana datang melanda, hadir tanpa diduga, tidak pula terlebih dulu terdengar kabar berita.
Sedih dan kecewa merupakan bagian dari fitrah perjalanan hidup manusia.Tidak satu pun manusia di dunia ini yang lepas dari kesedihan, termasuk para nabi dan rasul yang mulia. Mereka justru merasakan beban kesedihan yang lebih berat dibanding manusia biasa.
Nabi Nuh Alaihis Salam bersedih ketika kehilangan anak dan istrinya.Nabi Ya’kub Alaihis Salam bersedih karena kehilangan putranya Yusuf.Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam pun bersedih tatkala kehilangan paman dan istri tercintanya.
Namun, kesedihan para nabi dan rasul tidak melampaui batas dan melemahkan iman.Mereka tetap tegar dan sabar.Mereka menjadi contoh tauladan bagi manusia pada masanya dan generasi sesudahnya, tentang bagaimana menghadapi ujian yang berat, dengan tetap sabar, ridha dan istiqamah di jalan-Nya.
Kesedihan tidak mengubah keadaan.Gelisah hanya membuat raga dan pikiran menjadi lemah.Ketakutan dan kekhawatiran berlebihan hanya mengundang sakit dan kelemahan. Duka yang tak kunjung usai hanya akan membuat hati semakin merana, badan menjadi lunglai.
Allah Ta’ala menciptakan kesenangan agar manusia menyadari betapa Allah Maha pengasih dan penyayang, sehingga ia bersyukur kepada-Nya. Demikian pula Dia menciptakan kesedihan, agar manusia bersimpuh, memohon belas kasih di hadapan Allah Yang Maha pengasih.Kegagalan dan kesedihan diberikan agar manusia tidak menyombongkan diri, tamak dan angkuh dengan ilmu dan keahlian yang dimiliki.
Hadirin jemaah jumat yang dimuliakan Allah
Cara terbaik untuk dapat keluar dari kesedihan itu adalah dengan mengingat-ingat karunia dan nikmat Allah Ta’ala yang telah dianugerahkan kepadanya.Sejujurnya, musibah dan bencana yang dirasa tidak sebanding dengan banyaknya nikmat yang diterima.
Allah SWT berfirman : Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna ,
Maka, tumbuhkan sikap optimis dalam diri, segeralah melakukan berbagai pekerjaan dengan semangat, terus berusaha sekuat tenaga, kuatkan dengan doa, perpasrah diri, tawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,“Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” (HR. Al-Bukhari) BACA JUGA:KUTBAH JUM’AT: JAGA HATI DAN KELOLA EMOSI Namun, dalam bekerja, kita seringkali dihadapkan dengan berbagai rintangan dan hambatan.Hal ini dapat membuat kita merasa putus asa dan kehilangan semangat.Di sinilah pentingnya bagi kita untuk selalu menjaga semangat dan pantang menyerah. Islam mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan memiliki semangat pantang menyerah.Kehidupan ini penuh dengan ujian dan tantangan.Ada saatnya kita berada di atas, namun ada kalanya kita terjatuh dan merasa terpuruk. Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat Ash-Sharaf ayat 5: “Fa inna ma'al-'usri yusra” (Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.) Hadirin jemaah jum'at yang berbahagia, Dalam hidup ini, kita seringkali dihadapkan dengan berbagai rintangan dan cobaan.Hal ini bisa membuat kita merasa lemah, putus asa, dan bahkan hina.Namun, sebagai umat Islam, kita harus selalu memiliki semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah. Kita harus yakin bahwa Allah SWT selalu bersama kita dan akan memberikan pertolongan kepada kita. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga semangat dan menolak rasa hina:
· P erkuat iman dan takwa kepada Allah SWT. Iman adalah kekuatan yang luar biasa yang dapat membantu kita melewati masa-masa sulit. Dengan memperkuat iman, kita akan selalu yakin bahwa Allah SWT akan selalu bersama kita dan akan memberikan solusi terbaik untuk setiap masalah yang kita hadapi.
· Selalu berdoa kepada Allah SWT. Doa adalah senjata yang paling ampuh. Dengan berdoa, kita dapat memohon pertolongan dan kekuatan kepada Allah SWT. Allah SWT akan selalu mendengarkan doa hamba-Nya yang tulus. · BBersyukur atas apa yang kita miliki. Seringkali kita lupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, sehingga kita mudah merasa iri dengan orang lain. Kita harus bersyukur atas setiap nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, sekecil apapun itu. Dengan bersyukur, kita akan merasa lebih bahagia dan puas dengan hidup kita.
· Bersemangat dalam meraih cita-cita. Setiap orang memiliki cita-cita yang ingin dicapai. Kita harus selalu semangat dalam meraih cita-cita kita. Jangan mudah menyerah dengan rintangan yang kita hadapi. Tetap fokus dan teruslah berusaha, Insya Allah cita-cita kita akan tercapai.
· Menolong orang lain. Menolong orang lain adalah salah satu cara untuk meningkatkan rasa syukur dan kebahagiaan kita. Dengan menolong orang lain, kita dapat merasakan kebahagiaan yang tidak ternilai harganya.
Kategori :