KUTBAH JUM’AT: JAGA HATI DAN KELOLA EMOSI
KUTBAH JUM’AT: JAGA HATI DAN KELOLA EMOSI--pngtree
Oleh: Muhamad Sidik, S.Sos. (Penyuluh Agama Ahli Pertama KUA Kec. Kabawetan)
Orang yang sehat secara mental memiliki emosi yang sangat beragam. Pada beberapa situasi, mengontrol luapan emosi adalah sesuatu yang cukup sulit dilakukan.Emosi adalah keadaan psikologis yang kompleks, melibatkan tiga komponen berbeda, yaitu pengalaman subjektif, respons fisiologis, dan respons perilaku atau ekspresif. Emosi juga dipengaruhi oleh keadaan sekitar, suasana hati, dan hubungan dengan orang lain.
Bentuk emosi ada banyak, yaitu senang, marah, sedih, takut, khawatir, cemas, dan lain sebagainya. Sangat penting untuk mengelolanya dengan baik agar kesehatan mental tetap terjaga.Islam memberikan panduan yang kompleks untuk mengelola emosi agar sejalan dengan nilai-nilai spiritual dan etika yang tinggi.
1. Membesarkan Rasa Syukur
Islam mengajarkan pentingnya bersyukur atas segala nikmat Allah. Fokus pada hal-hal positif dalam hidup, tanpa terus-menerus mengeluh, membantu mengurangi emosi negatif seperti kekecewaan dan tidak puas. Rasa syukur adalah pintu kebahagiaan sejati.
BACA JUGA:KEHANGATAN DALAM RUMAH TANGGA RASULULLAH SAW
Bagaimanapun dengan bersyukur maka segala nikmat yang Allah berikan akan ditambah jua oleh Allah “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”(Qs. Ibrahim: 7).
2. Meningkatkan Hubungan dengan Allah melalui Ibadah
Ibadah, seperti shalat, dzikir, dan tilawah Al-Qur'an, adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah membawa ketenangan dan kebahagiaan yang membantu mengelola emosi dengan lebih baik. Hubungan yang erat dengan Allah membawa ketenangan dan kedamaian hati sebagaimana yang tercantum dalam Qs. Al-Ra’d ayat 28 “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”
3. Mengendalikan Amarah
Al-Qur'an dengan tegas mengajarkan untuk menahan amarah. Mengendalikan emosi, terutama amarah, adalah tanda kebijaksanaan dan ketakwaan. Rasulullah Saw juga menekankan pentingnya mengendalikan amarah sebagai bentuk kekuatan diri. Orang yang mampu menahan amarahnya mendapat keberkahan dan kasih sayang Allah.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 134,“(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” Mengendalikan amarah adalah tanda ketakwaan dan mendatangkan rahmat Allah.
BACA JUGA:Larangan Politik Uang dalam Islam
4. Sabar dalam Menghadapi Ujian