Radarkoran.com - Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas menjadi momentum semua elemen masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Asisten III Setda Provinsi Bengkulu, Nandar Munadi, usai bertindak sebagai inspektur upacara mewakili gubernur dalam peringatan Hardiknas Tahun 2024, bertempat di Kantor Gubernur Bengkulu pada Kamis, 2 Mei 2024. Nandar menyebut, Pemerintah Provinsi Bengkulu hingga saat ini terus berupaya memaksimalkan peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini.
"Pemprov Bengkulu terus mendorong untuk meningkatkan pendidikan, karena pendidikan sebagai modal dasar untuk mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, berwawasan luas dan memiliki daya saing yang tinggi," sampai Nandar.
Dirinya menambahkan, peringatan Hardiknas selain menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Juga memastikan semua pihak mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi sesuai tema yang diusung dalam Hardiknas tahun ini yakni 'Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar'.
BACA JUGA:30 Anggota DPRD Rejang Lebong Terpilih Ditetapkan, Ini Daftarnya
"Momentum Hardiknas harus juga diupayakan dan difokuskan pada peningkatan aksesibilitas, dan memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas," ujar Nandar.
Lebih lanjut, bangsa Indonesia setiap tahunnya merayakan peringatan Hardiknas disetiap tanggal 2 Mei. Peringatan ini untuk menghormati peran penting pendidikan dalam membangun bangsa.
Sejarah Hardiknas merupakan wujud perjuangan untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Penetapan Hardiknas tak lepas dari perjuangan sosok Ki Hadjar Dewantara dengan nama asli Raden Mas Soewardi yang menjadi pelopor pendidikan di Indonesia.
Tanggal 2 Mei dipilih sebagai hari istimewa ini, bertepatan dengan hari lahirnya Ki Hajar Dewantara pada tahun 1889. Jasa-jasanya yang gemilang dalam memperhatikan dan memajukan pendidikan di Indonesia, mengantarkannya pada gelar terhormat sebagai Bapak Pendidikan Nasional.