Radarkoran.com - Temuan kasus Tuberkulosis atau TB di Provinsi Bengkulu masih rendah. Dari Januari hingga Mei 2024 temuan kasus TB baru mencapai 811 kasus atau 11 persen dari target yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan RI sebesar 7.772 kasus.
Bahkan pada tahun 2023, total temuan kasus TB di wilayah ini hanya mencapai 48 persen dari target yang ditetapkan yaitu 81 persen.
Kondisi ini dinilai masih jauh dari harapan dan menandakan adanya tantangan besar dalam upaya penanggulangan TB di Provinsi Bengkulu yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah dan dinas/instansi teknis terkait.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Moh. Redhwan Arif, S.Sos, MPH melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian mengatakan, salah satu kendala utama dalam penemuan kasus TBC adalah rendahnya tingkat investigasi kasus.
BACA JUGA:Jumlah Hewan Kurban di Bengkulu Meningkat, Capai 11.531 ekor
Sehingga diperlukan perbaikan sistem dan meningkatkan efisiensi dalam proses penemuan kasus agar dapat mencapai target yang ditetapkan.
"Banyak keluarga yang tinggal bersama penderita TB dan tidak diperiksa secara menyeluruh, padahal mereka sangat berisiko tertular TB. Ini menjadi hambatan utama dalam mencapai target penemuan kasus," kata Ruslian.
Tantangan lainnya dalam penemuan kasus yakni masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan dini, stigma sosial terhadap penderita TB, dan keterbatasan sumber daya di layanan kesehatan.
"Banyak yang enggan melakukan pemeriksaan TB karena takut atau malu. Selain itu, fasilitas kesehatan kita juga masih terbatas dalam hal sumber daya manusia dan alat deteksi," tutur Ruslian.
Lebih jauh, untuk mengatasi persoalan yang ada, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu merencanakan beberapa langkah strategis, diantaranya meningkatkan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye kesehatan yang masif dan berkelanjutan.
"Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas fasilitas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan dan investigasi kasus TBC, termasuk pelatihan bagi tenaga medis juga dilakukan untuk mengoptimalkan penemuan kasus," sampai Ruslian.
BACA JUGA:Penanganan Titik Parah Terdampak Abrasi Terus Dioptimalkan
Kemudian, mengoptimalkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan komunitas lokal untuk mendukung upaya penemuan dan penanganan kasus TB. Serta memanfaatkan teknologi informasi untuk melacak dan memantau kasus TB secara lebih efektif dan efisien.
Diharapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan dan strategi yang tepat dan kerjasama yang baik antar berbagai pihak, penemuan kasus TB di wilayah Bengkulu dapat meningkat signifikan. Sehingga kasus TB di wilayah ini dapat ditekan dengan baik.
"Dengan langkah-langkah yang telah direncanakan kami optimis bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, sangat penting dalam upaya ini," singkat Ruslian.