Dinkes Provinsi Bengkulu Ajak Cegah Penyakit TB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Moh. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH--GATOT/RK
Radarkoran.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mengajak semua pihak untuk bersama-sama pencegahan penyakit Tuberkulosis atau TB di wilayah Bengkulu.
Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Moh. Redhwan Arif, S.Sos, MPH mengatakan, TB merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi konsen antisipasi dan pencegahan dari pemerintah. Sehingga butuh peran semua pihak untuk ikut terlibat mencegah penyakit ini.
"Penyakit ini salah satu penyakit menular yang menyebabkan produktivitas seseorang menurun. Dan di Bengkulu penyakit ini masih termasuk tinggi, jadi kita mengimbau semua masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyakit TB ini," tutur Moh. Redhwan, Rabu 24 Juli 2024.
Ia menyebut, penyakit TB termasuk penyakit yang cepat menyebar dan tidak terbatas usia untuk terinfeksi penyakit ini. Sehingga butuh upaya optimal untuk mencegahnya.
"Kalau TBC ini tidak melihat usia, orang tua bisa, anak dan orang dewasa bisa terinfeksi. Ini bukan penyakit keturunan, tapi salah satu penyakit menular," imbuhnya.
BACA JUGA:Lebong Utara Tertinggi Kasus TB Paru
Lebih jauh, Moh. Redhwan mengimbau para petugas kesehatan dan semua elemen masyarakat dapat bersama-sama untuk mengenali gejala TB dan segera melakukan upaya pencegahan.
"Kalau ada keluarga, sanak kita atau masyarakat sekitar yang mempunyai gejala-gejala TB seperti batuk lebih dari 2 minggu dan berbulan-bulan tidak sembuh, segera diperiksakan. Supaya nanti jika positif bisa diberikan obat secara rutin yang bisa mengobati penyakit ini," lanjutnya.
Sementara itu, untuk temuan kasus TB di Provinsi Bengkulu, tercatat dari Januari hingga Juli 2024 temuan kasus baru mencapai 1.647 kasus (21 persen) dari target temuan yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan RI sebesar 7.772 kasus.
Temuan kasus TBC tersebut masih sangat kecil, bahkan pada tahun 2023, total penemuan kasus TB di wilayah ini hanya mencapai 46 persen (3.737 kasus) dari target yang ditetapkan oleh pusat, yaitu 81 persen dari target temuan mencapai 8.198 kasus.
Dengan kondisi ini, dinilai masih jauh dari harapan dan menandakan adanya tantangan besar dalam upaya penanggulangan penyakit TB di wilayah ini. Masih diperlukan upaya maksimal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah dan dinas/instansi teknis terkait.