Kasus TB di Rejang Lebong Berpotensi Terus Bertambah
Warga Rejang Lebong yang terindikasi mengidap TB terus meningkat dan berpotensi terus bertambah--Ilustrasi
Radarkoran.com - Warga Kabupaten Rejang Lebong yang terindikasi mengidap Tuberkulosis (TB) terus meningkat. Saat ini jumlah kasus TB yang menyerang warga Rejang Lebong jumlahnya mencapai 176 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di wilayah ini.
Kader Penabulu Rejang lebong Amri menyampaikan, jumlah pasien yang terindikasi TB itu berdasarkan data yang terhimpun di Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong. Melihat kondisi saat ini, jumlah pasien TB akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
"Penyakit TB ini bisa menularkan anggota keluarga lainnya, sehingga jumlahnya akan terus bertambah. Apalagi jika pasien terpapar tidak menjalankan pencegahan dini seperti terapi pencegahan tubercolosis (TPT)," ungkapnya.
Adapun penyebab TB ini mudah menyebar kata Amri, karena warga yang terdampak TB tidak melakukan TPT, dan mengkonsumsi obat putus nyambut. Sehingga membuat virus yang ada didalam tubuhnya tidak mati, namun terus berkembang.
Karena itulah jelasnya, untuk mencegah penyebaran TB ini bisa dilakukan. Asalkan masyarakat mau mendengarkan, dan mau menjalankan apa yang disampaikan oleh pihak kesehatan serta Penabulu terkait pencegahan TB.
BACA JUGA: Hingga Oktober Dinkes Catat Ada 244 Kasus TB, 2 Penderita Meninggal Dunia
"Sampai saat ini kita terus melakukan sosialisasi ke rumah-rumah atau ke lokasi yang masyarakatnya ada terdampak TB. Karena itu kita berharap, masyarakat dapat menjalankan treatment yang kami berikan, khususnya bagi mereka yang terdampak dan terindikasi," jelas Amri.
Selain itu kata dia, selama tahun 2024 ini, jumlah pasien TB yang meninggal di Kabupaten Rejang Lebong juga terus bertambah. Saat ini saja sudah ada sebanyak 8 pasien TB di wilayah Rejang Lebong meninggal dunia. Sehingga bisa dikatakan, bahaya dari TB ini tak bisa dipandang sebelah mata, dan harus dicegah sejak dini.
"Dari data yang terhimpun di Dinkes Rejang Lebong, jumlah pasien TB yang meninggal sudah ada 8 orang. Jumlah tersebut bisa saja terus bertambah, jika pasien tidak mengikuti anjuran yang kita berikan," kata Amri.
Disamping itu dia mengajak, sebagai salah satu cara untuk mencegah orang serumah dengan pasien tidak tertular TB. Ada dua cara yang bisa kita lakukan, pertama melakukan deteksi dengan alat TCM (Tes Molecular Cepat) melalui sampel dahak. Dan kedua melalui alat rontgen yang di nyatakan hasilnya klinis, dengan pendampingan Fasyankes (Dinkes).
"Kami juga akan membantu pihak Dinkes, dalam mendeteksi sejak dini adanya penyakit TBC ini di lingkungan masyarakat," singkatnya.