Radarkoran.com - Petani kopi di Indonesia semakin sumringah, tidak terkecuali para petani kopi di wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Seperti diketahui, Kabupaten Kepahiang merupakan daerah pegunungan yang masyarakatnya sebagian besar bertani kopi.
Kenaikan harga kopi sepanjang tahun 2024 ini, sejatinya sudah menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat di Kabupaten Kepahiang. Karena kenaikan yang terjadi tahun ini, merupakan harga kopi tertinggi sepanjang sejarah. Sebab sebelumnya, harga kopi paling tinggi hanya pada angka Rp 30 ribu perkilo.
Sekarang harga kopi khususnya jenis robusta sudah di atas Rp 80 ribu per Kilogramnya. Padahal, baru-baru ini harga kopi robusta di kalangan petani yang ada di daerah Kepahiang masih bertengger dikisaran Rp 65 ribu per Kg.
Benarkah harga kopi robusta naik lagi? Berikut penjelasan dari salah satu toke kopi terbesar di Kabupaten Kepahiang, yakni H. Zurdi Nata. Ia mengatakan bahwa, informasi harga kopi robusta naik lagi memang benar adanya. Menurut dia, harga kopi robusta saat ini Rp 81 ribu per Kilogram.
BACA JUGA:Perawatan Kopi Setelah Panen Agar Buah Lebat
Hanya saja lanjut Zurdi Nata menerangkan, masyarakat sebagai petani kopi harus mengetahui jika harga kopi robusta Rp 81 ribu per Kilogram merupakan harga basis atau standar kualitas ekspor. Yakni kualitas terbaik dengan ramdemen kopi sudah mencapai 90 persen.
"Memang mengalami kenaikan menjadi Rp 81 ribu per Kilogram, tapi itu harga basis. Sementara untuk di Kabupaten Kepahiang sendiri, dengan kualitas kopi yang ada saat ini, memang terdampak terhadap kenaikan tersebut, tapi tidak terlalu besar. Dari sebelumnya Rp 65 ribu per Kilogram, sekarang mengalami kenaikan Rp 66 ribu per Kilogram," sampai Zurdi Nata, Sabtu 06 Juli 2024.
Untuk kopi robusta di Kabupaten Kepahiang, disampaikan Zurdi Nata, rata-rata randemennya masih dikisaran 82 sampai 83 persen. Dengan harga basis Rp 81 ribu per Kilogram, kopi robusta petani di daerah ini tetap mengalami kenaikan dari harga Rp 66 ribu menjadi Rp 66 ribu per Kilogramnya.
Dia melanjutkan, jika berkaca ke belakang, harga kopi Rp 66 ribu per Kilogram merupakan harga tertinggi sepanjang masa, karena kenaikan harga kopi Rp 66 ribu merupakan yang pertama kalinya sepanjang sejarah kopi robusta di Kabupaten Kepahiang.
"Kualitas kopi robusta di daerah kita ini masih terbilang rendah. Sehingga tidak dapat memenuhi standar kualitas ekspor. Namun tetap, harga Rp 66 ribu ini merupakan harga tertinggi di Kabupaten Kepahiang sepanjang sejarah," jelas Zurdi Nata.
BACA JUGA:Harga Kopi Robusta di Kepahiang Bisa Tembus Rp 70 Ribu per Kilogram, Tapi Ini Syaratnya
Untuk diketahui, kenaikan harga kopi yang cukup signifikan tak terkecuali di Kabupaten Kepahiang telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Tidak pelak kondisi ini membuat sumringah para petani kopi, terlebih di tengah kondisi ekonomi global yang sedang tidak menentu sekarang. Bahkan untuk menjaga buah kopi dari pelaku pencurian, para petani kopi di Kabupaten Kepahiang rela menginap di kebun.
Salah satu penyebab kenaikan harga kopi yang terus terjadi akhir-akhir ini, karena produksi kopi dunia masih kurang. Disebabkan kejadian tahun 2021 lalu, terjadi fros atau hujan salju di negara brazil yang menyebabkan produksi kopi negara tersebut turun hingga 50 persen. Padahal Brazil merupakan negara penyumbang kopi dunia terbanyak.
Brazil merupakan negara penghasil 40 persen kopi dunia. Karena kondisi produksi kopi brazil menurun, diperkirakan kenaikan harga kopi di negara - negara lain, termasuk Indonesia akan terus terjadi hingga tahun depan.