Radarkoran.com - Harga kopi robusta khususnya di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu sempat menyentuh angka Rp 70 ribu per Kilogram. Hanya saja belakangan ini harga kopi robusta di daerah ini terus mengalami penurunan. Dimulai dari turun hingga Rp 60 ribu per Kilogram, turun lagi ke Rp 57 ribu per Kilogram.
Sekarang harga kopi robusta di Kabupaten Kepahiang turun lagi, menjadi Rp 55 ribu per Kilogram. Harga ini pun hanya untuk kopi robusta kualitas terbaik. Sementara untuk kopi robusta asalah atau kurang baik, dimungkin harganya hanya tinggal Rp 50 ribu saja per Kilogramnya. Sementara informasi terbaru, bahwa di wilayah Kabupaten Kepahiang, saat ini harga lada kering mencapai Rp 80 ribu per Kilogram.
Dengan penurunan harga kopi yang terjadi pada saat ini, yang hanya tinggal Rp 55 ribu per Kilogram untuk kualitas yang baik, tentunya membuat sejumlah petani kecewa. Sebab untuk menunggu harga kopi naik seperti yang terjadi pada tahun 2024 ini membutuhkan waktu hingga berpuluh-puluh tahun lamanya. Namun sayangnya, dalam waktu beberapa bulan saja sudah turun lagi.
Untuk diketahui, harga kopi robusta yang sempat menyentuh nilai Rp 70 ribu per Kilogramnya adalah sejarah baru bagi harga kopi khususnya di Kabupaten Kepahiang. Karena sebelumnya harga kopi di daerah ini paling tinggi hanya berkisaran pada angka Rp 33 ribu perkilonya.
BACA JUGA:Dalam 2 Hari, Harga Kopi Robusta Turun Lagi, Segini Harganya Sekarang
Padahal, dengan tingginya harga kopi robusta, membuat manyoritas masyarakat di Kabupaten Kepahiang sumringah. Bukan tanpa sebab, lantaran rata-rata
masyarakat di daerah ini merupakan petani kopi. Sejauh ini, belum diketahui secara pasti penyebab turunya harga kopi robusta.
Berdasarkan penelusuran wartawan Radarkoran.com, salah seorang toke kopi terbesar di Kabupaten Kepahiang, H. Zurdi Nata membenarkan bahwa harga kopi robusta mengalami penurunan. Menurut Zurdi Nata, pada saat ini harga kopi robusta di Kabupaten Kepahiang mengalami penurunan dari sebelumnya.
Dirinya sebagai toke mengaku hanya bisa membeli dengan harga Rp 55 ribu per Kilogram, itupun kalau kualitas kopi yang dijual merupakan kualitas terbaik.
"Ya, sekarang memang turun harganya, Rp 55 ribu per Kilogram. Sementara untuk kualitas kopi asalah (Kurang baik, red), dibeli Rp 50 ribu per Kilogram," sampai Zurdi Nata dikonfirmasi, Kamis 01 Agustus 2024.
Dia menuturkanm penurunan harga kopi yang terjadi sekarang karena turunnya daya beli pada pasar nasional. Dirinya mengungkapkan, biasanya selama ini pasar nasional bahkan internasional membeli kopi selalu dalam jumlah banyak, atau kebutuhan stok yang banyak. Misalkan, membeli untuk 3 hingga 6 tahun ke depan. Namun yang terjadi saat ini, daya beli di pasar nasional dan internasional hanya untuk stok 3 hingga 6 bulan ke depan saja.
"Kemungkinan harga kopi turun terjadi lantaran pembelian di pasar nasional serta pasar internasional, jumlahnya hanya sesuai kebutuhan. Jika sebelumnya melakukan pembelian untuk stok 3 tahun sampai dengan 6 tahun, tapi sekarang hanya membeli untuk stok 3 hingga 6 bulan saja. Ya bisa jadi itu salah satu penyebabnya (Harga kopi turun, red)," demikian Zurdi Nata.
BACA JUGA:Sempat Naik Berkali-kali, Kini Harga Kopi Robusta Mulai Turun
Untuk diketahui, kopi robusta merupakan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, yang harganya sempat melambung tinggi dari awal tahun 2024 ini. Kenaikan harga kopi robusta sejatinya memang terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Tapi khusus di Kabupaten Kepahiang harga kopi telah sempat naik berkali-kali.
Pada pertengahan Juli 2024 lalu harga kopi robusta perkilo di Kabupaten Kepahiang bahkan di tingkat toke sempat mencapai Rp 67 ribu hingga Rp 69 ribu.