Radarkoran.com - Jika kamu punya teman atau kerabat orang Sunda, kamu mungkin menyadari jika mereka memiliki keunikan dalam menyebut huruf F atau V.
Keunikan itu adalah setiap kata yang memiliki huruf F atau V akan dipukul rata dengan menyebutnya dengan huruf P. Contohnya kata fitnah menjadi pitnah, voli menjadi poli, film menjadi pilem, foto menjadi poto dan favorit menjadi paporit.
Sekretaris Paguyuban Lembur Kuring Kabupaten Kepahiang Ahmad Muslim, M.Pd.Mat menjelaskan, alasan utama orang Sunda sulit menyebut huruf F dan V adalah karena memang dalam literasi tulis maupun lisannya, tidak mengenal huruf atau lafal F dan V. Bahkan bukan hanya dua huruf itu saja.
"Orang Sunda yang lahir asli di daerah Jawa Barat biasanya tidak mengenal huruf F, V, Q dan Z. Sebenarnya itu faktor kebiasaan saja, bukan mutlak tidak bisa," ujar Ahmad Muslim, Asli kelahiran Tasik yang sudah lama menetap di Kabupaten Kepahiang, Senin 12 Agustus 2024.
BACA JUGA:Undian Soklin Liquid Berhadiah Ratusan Juta Rupiah, Begini Caranya
Namun tidak semua orang Sunda kesulitan melafalkan kata dengan huruf-huruf tersebut.
"Toh ketika dibiasakan melalui pendidikan dan sering berinteraksi dengan masyarakat luar Jawa Barat, orang Sunda juga akhirnya bisa melafalkan f, terutama mereka yang belajar Quran, karena justru dalam huruf hijaiyah tidak ada huruf P, yang ada hanya F," tuturnya.
Ahmad Muslim mengatakan bahwa bukan hanya orang Sunda saja yang tidak terbiasa menyebut huruf F dan V. Banyak juga masyarakat daerah lain yang juga tak mengenal huruf F, V, Q dan Z dalam literasi lisan dan tulis.
"Sebenarnya bukan hanya orang Sunda saja, tetapi kebanyakan masyarakat daerah lain juga seperti itu, seperti Jawa, Bali, Bugis dan lain lain" sebutnya.
Sementara itu, dari akun Dinas Pendidikan Jawa Barat diterangkan bahwa ketidak mampuan orang Sunda menyebut huruf F dan V adalah kondisi arkeologi bahasa dan aksara Sunda ratusan tahun yang lalu.
BACA JUGA:Kenali Ciri V-belt Motor Matic yang Minta Diganti
Dalam aksara Sunda yang disebut dengan Kaganga tak dikenal huruf F maupun V yang ada adalah huruf P. Tetapi, saat ini banyak masyarakat Sunda yang sudah terpengaruh dengan akses modern. Sehingga, aksara di Sunda pun beradaptasi dengan memasukkan huruf F dan V, bersamaan dengan huruf lain yang sebelumnya tidak ada seperti Z, X dan Q.
Namun saat ini masih banyak masyarakat Sunda yang kesulitan melafalkan huruf F dan V dan tetap menggunakan huruf P untuk mengganti kedua huruf tersebut. Ini menjadi ciri khas masyarakat Sunda hingga jaman kiwari.