Siapa Shin Tae-Yong? Apa Prestasinya Sebelum jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pelatih Tim Nasional (Timas) Indonesia Shin Tae-Yong.--FOTO/DOK
Karier kepelatihannya pun menanjak. Pada tahun 2016, ia membawa Timnas Korea Selatan U23 menjadi finalis Piala AFC U23. Kendati kalah di partai final melawan Jepang, Korea Selatan tampil impresif.
Pada ajang tersebut, dari babak fase grup hingga semifinal, Kwong Chang-hoon dan kolega meraup empat kemenangan dan sekali seri.
Setahun setelahnya, Shin Tae-yong membawa Korea Selatan ke babak 16 besar Piala Dunia U20. Berhasil mengalahkan Argentina dan lolos dari babak penyisihan grup, Korea Selatan harus terhenti di babak 16 besar usai kalah dari Portugal.
Nah seperti diketahui, Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan babak belur pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G zona Asia.
Dalam empat pertandingan awal, ketika masih dibesut Simon McMenemy, Garuda selalu kalah baik saat bermain kandang maupun tandang, masing-masing oleh Malaysia (2-3), Thailand (0-3), Uni Emirat Arab (0-5) dan Vietnam (1-3). Serangkaian hasil minor tersebut berdampak pada dipecatnya Simon dari kursi pelatih.
Pada pertandingan kelima melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Selasa 19 November 2022, Yanto Basna dan kolega–dipimpin caretaker pelatih Yeyen Tumena—kembali menelan kekalahan.
Dua gol Safawi Rasid membawa Harimau Malaya menjaga asa untuk lolos ke babak selanjutnya. Di tabel klasemen sementara, Malaysia naik ke peringkat kedua dengan koleksi 9 poin, terpaut dua poin dari Vietnam sebagai pemuncak grup. Sedangkan Indonesia terbenam di dasar klasemen.
Formasi 4-4-2
Jika dilihat dari track record Shin Tae-yong dalam melatih tim-tim sebelumnya, dirinya kerap menggunakan formasi 4-4-2 sebagai andalan meski tidak menutup kemungkinan berubah menjadi 4-3-3 pada saat ingin tampil lebih menyerang.
Pada pertandingan melawan Jerman di babak fase grup Piala Dunia 2018 misalnya, Shin Tae-yong memasang dua striker yakni Son Heung-min dan Koo Ja-cheol di lini depan.
Hasilnya, Korea Selatan meraih kemenangan perdana. Sebagai catatan, saat memakai formasi 4-3-3 di dua pertandingan sebelumnya melawan Swedia dan Meksiko, Korea Selatan menderita kekalahan.
Andai benar-benar kembali menerapkan formasi serupa (4-4-2), sejumlah tantangan dan pekerjaan rumah kian menanti. Dari era Luis Milla hingga Simon McMenemy, Garuda akrab dengan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 dengan menitikberatkan pada kecepatan di sektor sayap.
Yang artinya, apabila kembali memakai skema 4-4-2, Shin mesti melakukan pendekatan berbeda.
BACA JUGA:Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Tahun 2024, Piala Asia hingga Kualifikasi Piala Dunia
"Bagi saya ini adalah sebuah tantangan. Saya tahu atmosfer sepakbola Indonesia sangat luar biasa dengan suporter yang fanatik. Saya melihat pengurus federasi memiliki semangat yang kuat untuk membangun sepakbola Indonesia ke level yang tinggi," ucap Shin Tae-yong dalam presentasinya kepada jajaran pengurus PSSI.