Pemerintah Optimalisasi Produksi Kopi dan Jamin Harga Stabil
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtukultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M. Rizon. --GATOT/RK
BENGKULU RK - Di masa musim panen tahun 2023, harga biji kopi mengalami peningkatan harga yang signifikan, bahkan harga saat ini menembus Rp 55 ribu per Kilogram. Peningkatan harga ini tentunya memberikan dampak positif bagi petani kopi, namun produksinya belum bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtukultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M Rizon mengatakan bahwa dalam mengoptimalkan produksi kopi, pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah dan program guna memacu produksi.
"Salah satu program yang akan kita laksanakan, yakni memberikan bantuan bibit kopi. Pemerintah akan memberikan bantuan bibit kopi, untuk peremajaan kepada petani," kata Rizon, Jumat 15 Desember 2023.
Rizon menambahkan, saat ini harga biji kopi terus mengalami kenaikan, disebabkan permintaan pasar yang cukup tinggi. Saat ini saja, biji kopi petik merah dipatok dengan harga Rp 55 ribu per Kilogram, sedangkan kopi petik campur mulai dari Rp 39 ribu hingga Rp 41 ribu per Kilogramnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Produktivitas, Kepahiang Kembangkan Kopi Sistem Pagar Naik
Akan tetapi tahun ini produksi petani kopi di Provinsi Bengkulu hanya mencapai satu ton perhektarenya. Untuk itu Pemprov Bengkulu menargetkan produksi biji kopi bisa mencapai 2,5 Ton per hektar pada tahun 2024 mendatang. Pemerintah juga menjamin harga kopi kedepannya akan terus stabil
"Kita tahu saat ini banyak batang kopi petani yang tidak produktif lagi, sehingga harus dilakukan pergantian atau peremajaan. Jadi, kita terus mendorong kualitas hasil pertanian terus meningkat. Kalau kualitasnya bagus, maka harganya juga akan meningkat," demikian M Rizon.