Bangsa Keturah
Ilustrasi logo Perkumpulan Swadaya Masyarakat Rantau Melayu.----Ilustrasi
Dalam pembicaraan saya dengan Muammar saya tidak percaya ia masih mahasiswa semester tiga. Literaturnya luas. Ilmunya tinggi.
Rupanya Muammar seorang pencari ilmu mandiri. Baru belakangan ia sadar ijazah itu diperlukan. Bahkan ia akan meneruskan S-2 di Leiden, Belanda.
Melihat kepintarannya itu sudah ada yang akan membiayai Muammar ke Leiden.
BACA JUGA:Pengamat Militer: Pasukan TNI Angkatan Siber Bisa Direkrutmen Melalui Seleksi CPNS
Muammar termasuk yang percaya bahwa Zubir mendapat wahyu perdamaian itu. Itu dilihat dari usahanya tidak henti selama 24 tahun. Untuk apa. Ia tidak perlu apa-apa.
Sebagai sufi Zubir tidak memikirkan duniawi. Ia tidak punya mobil. Hidupnya untuk tarekat. Bahkan ia pernah jadi tukang becak di Medan --dengan ijazah sarjana fisika.
Saya pun tertegun. Saya kan orang Melayu juga.