Harga Jual Rendah, Petani Wortel di Kabawetan Mengeluh

PETANI : Petani di Desa Sumber Sari Kecamatan Kabawetan mengeluhkan harga jual wortel yang saat ini rendah.--YUS/RK

Radarkoran.com - Banyak petani sayur di kawasan Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, enggan lagi menanam wortel. Bukan tanpa sebab, harga wortel kali ini merosot. Padahal biasanya memasuki musim hujan, harga wortel cukup bagus.

"Banyak petani yang masih trauma dengan kejadian tahun lalu. Kini petani yang tanam wortel paling tinggal seperempatnya saja," kata Ponijo petani asal Desa Sumber Sari Kecamatan Kabawetan kepada Radarkoran.com, Sabtu 5 Oktober 2024.

Dijelaskan, hal ini disebabkan karena melimpahnya wortel dari Berastagi beberapa waktu lalu, menjadikan wortel lokal seolah tidak ada harganya. Bahkan sempat untuk sekilonya hanya dihargai seribu rupiah saja. Padahal saat itu panen wortel sangat melimpah.

"Tak heran, kini hanya sedikit petani mau tanam wortel. Takut kalau wortel tak laku lagi seperti dulu, padahal saat ini sudah memasuki musim panen," ucap Ponijo.

Dia mengaku menanam wortel di sebagian lahan tidak jauh dari rumahnya. Tanaman yang ditanam sejak 3 bulan lalu itu saat ini sudah mulai masuk masa panen. Karena musim bagus, maka diperkirakan dia bisa panen 3 hingga 4 kwintal.

"Insya Allah paling tidak bisa menghasilkan 3 sampai 4 kwintal wortel nanti. Tapi panen agak repot karena sudah memasuki musim penghujan, pasti banyak tanahnya yang menempel," ujarnya.

Sayangnya, meski hanya sedikit petani bertanam wortel, tetapi harga jualnya tetap masih rendah. Dia menduga, rendahnya harga tersebut karena masih banyak pasokan wortel dari luar yang masuk ke Pasar Sayur Panorama dan Pasar pasar lain di Bengkulu.

"Harga wortel memang naik turun. Hari ini bisa Rp 4.000 per kilo, besok bisa jadi Rp 3.000 atau malah turun hanya Rp 2.000  per kilo," ujarnya.

Parmin petani lainnya menambahkan, anjloknya harga wortel tahun lalu menbuat petani banyak mengeluh karena rugi. "Petani menanggung rugi karena panen tidak bisa menutup biaya produksi, tambah biaya ongkos angkut ojek motor dari dalam kebun," paparnya.

Karena masih trauma, maka petani memilih menanam jenis sayuran lainnya. Seperti kol, brokoli, cabai, tomat dan lainnya. Meskipun saat ini hasil tanaman kol juga kurang bagus, lantaran banyak serangan hama ditambah curah hujan mulai tinggi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan