Mesin Roasting Kopi Buatan Putra Dehasen Diminati Pengusaha dari Libya
Produk mesin roasting kopi buatan putra asli Kabupaten Kepahiang diminati pengusaha dari Libya.--YUS/RK
Dia menuturkan, pihaknya mulai memproduksi mesin roasting kopi sejak tahun 2015. Sebelumnya hanya membuka bengkel sepeda motor dan selanjutnya mulai belajar menciptakan mesin ringan seperti untuk parutan kelapa dan ubi di bawah binaan Posyantek Dinas PMD Kabupaten Kepahiang.
"Pertama kali memang bengkel motor custom di Kabawetan, bahkan sempat juga pembuatan tralis. Namun setelah memahami situasi serta kondisi, kami bertekad membuat mesin roasting kopi. Dan ternyata setelah berhasil memproduksi mesin sangrai, mulai banyak permintaan dari para pelaku kopi," papar Eko.
Dia menambahkan, ketersediaan kopi yang melimpah di Indonesia membuat tidak pernah sulit menjual hasil karya produksi Alsintan Putra Dehasen ke luar daerah saat ini.
Harganya pun tak menguras kantong, ada yang dibanderol Rp 5 juta untuk kapasitas 3 Kilogram dan ada Rp 10 juta untuk kapasitas 5 Kg.
"Ukuran kecil, nyatanya banyak diburu para barista. Termasuk mesin yang berkapasitas 60 Kilogram," ucapnya.
"Kita membuat ini awalnya kerja sama dengan barista. Barista meminta dibuatkan mesin roasting yang lebih murah serta efisien dibanding yang dijual di pasaran, yang tentunya tetap menjaga kualitas,’" tandasnya.
Merk Alsintan Putera Dehasen selain roasting, juga memproduksi mesin lain seperti seperti grinder (Penggiling kopi), huller, pulper, serta mesin pertanian, peternakan, rajang kripik, giling bumbu, hingga mesin mixer adonan.