Hingga Oktober Dinkes Catat Ada 244 Kasus TB, 2 Penderita Meninggal Dunia

Hingga Oktober 2024, total kasus TB di Lebong telah mencapai 244 kasus.--Ilustrasi

Radarkoran.com - Dengan tambahan 67 kasus baru, kasus Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Lebong mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024.

Hingga Oktober 2024, total kasus TB di Lebong telah mencapai 244 kasus. Bahkan 2 kasus, penderita dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit ini.

Meski demikian kasus meninggal tidak semata-mata disebabkan oleh TB murni. Dimana korban juga diketahui memiliki penyakit penyerta yang berkontribusi pada kondisi kesehatannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong, Rachman, S.KM, M.Si melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Evan Marta, S.KM menyatakan bahwa peningkatan kasus TB ini menjadi perhatian serius. 

"Dari Triwulan III ke IV, ada tambahan 67 kasus, sehingga total kasus TBC di Lebong sekarang mencapai 244 kasus," jelas Evan.

Dengan jumlah kasus TB yang ada, Kabupaten Lebong saat ini tercatat sebagai penyumbang kasus TB terbesar kedua di Provinsi Bengkulu. Kondisi ini mendorong pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah-langkah strategis dalam menangani penularan TB di Lebong.

BACA JUGA:Sudah 160 Kasus DBD Serang Warga, Dinkes Lebong Tekankan Jaga Kebersihan Lingkungan

"Kami telah membentuk Tim Percepatan Eliminasi TB, yang akan dibentuk secara resmi melalui Surat Keputusan (SK) Bupati," lanjutnya.

Tim ini akan bekerja cepat dalam pencegahan dan penanganan TBC, dengan harapan dapat menekan angka penularan TBC di wilayah Lebong.

"Dengan adanya tim ini, besar harapan kami bahwa kasus TBC di Lebong bisa diatasi dan jumlahnya ditekan," demikian Evan.

Sementara itu dilansir dari laman ayosehat.kemenkes.go.id, gejala TB terdiri dari gejala utama dan gejala penyerta atau tambahan. Adapun gejalanya yaitu, batuk yang berlangsung terus menerus (kadang disertai dengan batuk berdahak atau batuk darah) tanpa mempertimbangkan durasi berapa lamanya. Batuk terjadi terus menerus karena adanya infeksi yang mengganggu jalannya pernapasan. 

Kemudian nafsu makan menurun, penurunan berat badan, demam yang menandakan bahwa sistem imun sedang bereaksi melawan infeksi bakteri. Ciri TB yang satu ini kemudian hilang dan timbul dalam beberapa waktu. 

Kemudian salah satu gejala penyerta yang khas dari TB adalah keringat berlebih di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan atau aktivitas. Ciri TB ini biasanya juga diikuti dengan kondisi tubuh yang lemas dan mengalami nyeri di bagian otot dan sendi. Selanjutnya nyeri saat bernafas atau batuk, mudah lelah.

Untuk memastikan diagnosis TB perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan Tes Cepat Monokuler (TCM). Faktor risiko terjangkitnya TB melibatkan daya tahan tubuh rendah, kekurangan nutrisi, konsumsi alkohol dan rokok, lingkungan kotor, lembab, berdebu, serta kontak langsung dengan penderita TBC. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan