Ini Cara Dinas Dikbud Tingkatkan Literasi Adat Rejang
Kegiatan bedah buku adat Rejang yang dilaksanakan di Kantor Disdikbud Rejang Lebong beberapa waktu lalu--Ist/RK
Radarkoran.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Rejang Lebong saat ini gencar melakukan pengembangan buku adat Rejang Lebong untuk meningkatkan literasi. Salah satunya dengan cara kegiatan bedah buku adat Rejang yang dilaksanakan di Kantor Disdikbud Rejang Lebong.
Kepala Dinas Dikbud Rejang Lebong Drs. Noprianto, MM menyampaikan pada kegiatan bedah buku adat Rejang Lebong yang dilaksanakan, mereka menyiapkan reward untuk 4 orang penulis yang dinilai memenuhi kriteria oleh para juri atau panelis.
"Dari 10 orang penulis buku adat Rejang Lebong yang kita hadirkan, 4 penulis terbaik akan kita berikan reward. Reward ini sendiri, diberikan oleh Pemkab Rejang Lebong melalui APBD yang diusulkan beberapa waktu lalu," kata Noprianto.
Tak hanya reward saja, nantinya 4 orang penulis terbaik termasuk para penulis lainnya, buku tulisannya akan diperbanyak dan disebarluaskan hingga ketingkat nasional.
Dirinya berpesan kepada para penulis buku adat Rejang Lebong ini dapat terus mengembangkan tulisannya agar dapat dibaca oleh masyarakat Indonesia, maupun luar Indonesia.
BACA JUGA:Kemendikbudristek Dipecah jadi Tiga Kementerian, Daerah Mengikuti?
"Kalau memang buku yang dibuat memenuhi kriteria dan layak untuk diperbanyak. Maka buku tersebut akan kita perbanyak untuk disebarluaskan," lanjutnya.
Hanya saja kata dia, jika buku tersebut sampai disebarluaskan. Maka penulis yang bersangkutan wajib memberikan buku tulisannya itu untuk Pemkab Rejang Lebong. Akan tetapi meski mengatasnamakan Rejang Lebong, nama penulis akan tetap dicantumkan, serta penulis yang bersangkutan juga akan mendapat royalti dari penjualan bukunya.
"Kita serius dalam mengembangkan literasi serta buku bacaan adat Rejang Lebong yang ada saat ini. Jadi kita berharap, agar penulis yang bersangkutan juga bisa terus mengembangkan karyanya, dan tak berhenti disitu saja," singkatnya.