Luasan Panen Hingga Produksi Padi dan Beras Bengkulu Turun
Menurun : Infografis produksi padi di wilayah Bengkulu tahun 2024 menurun--IST/RK
Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu merilis data terbaru terkait dengan luasan panen, produksi padi dan beras di wilayah Bengkulu untuk periode 2024.
BPS Bengkulu mencatat luasan panen padi di wilayah Bengkulu pada tahun 2024 diperkirakan sekitar 56.869 hektare, mengalami penurunan sebanyak 1.009 hektare atau 1,74 persen jika dibandingkan luas panen padi di 2023 yang berada di angka sebesar 57.877 hektare.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengatakan, berdasarkan hasil Survei KSA (Kerangka Sampel Area), puncak panen padi pada tahun 2024 berbeda dengan tahun sebelumnya yang terjadi pada bulan Maret. Puncak panen tahun 2024 ini terjadi pada bulan Mei dengan luas panen mencapai 11.718 hektare.
"Puncak panen padi pada Mei 2024 relatif lebih tinggi atau naik sekitar 3.300 hektare (39,21 persen) dibandingkan Maret 2023," kata Win Rizal.
Realisasi panen padi sepanjang Januari - September 2024 sebesar 40.870 hektare, atau mengalami penurunan sekitar 3.573 hektare (8,04 persen) jika dibandingkan Januari-September 2023 yang mencapai angka 44.443 hektare.
"Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober-Desember 2024 diperkirakan sekitar 15.999 hektare. Perkiraan ini berdasarkan angka potensi dari survei KSA dengan berbagai fase yang ada," imbuh Win Rizal.
Luasan panen padi ini juga mempengaruhi produksi padi yang dihasilkan oleh sektor pertanian. Pada 2024 diperkirakan sebesar 272.177 ton GKG (Gabah Kering Giling), mengalami penurunan sebanyak 14.507 ton GKG atau 5,06 persen jika dibandingkan dengan produksi padi di 2023 yang sebesar 286.684 ton GKG.
"Penurunan produksi padi ini dipengaruhi beberapa fenomena seperti banjir, masalah irigasi, pergeseran penggunaan lahan," sampai Win Rizal.
BACA JUGA: DISUKA Dukung Keterwakilan Legislatif yang Berkualitas
Sementara produksi padi di Bengkulu sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan sebesar 196.887 ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 23.138 ton GKG (10,52 persen) dibandingkan Januari-September 2023 yang sebesar 220.026 ton GKG.
Produksi padi terendah pada 2024 terjadi di bulan Agustus. Produksi padi pada Mei 2024 yaitu sebesar 54.028 ton GKG, sedangkan produksi padi pada Agustus 2024 diperkirakan sebesar 6.179 ton GKG.
"Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA September 2024, potensi produksi padi sepanjang Oktober-Desember 2024 ialah sebesar 75.290 ton GKG," papar Win Rizal.
Dengan demikian, total produksi padi pada 2024 diperkirakan sebesar 272.177 ton GKG, atau mengalami penurunan sebanyak 14.507 ton GKG (5,06 persen) dibandingkan 2023 yang berada pada angka 286.684 ton GKG.
Lebih jauh, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari-September 2024 diperkirakan setara dengan 113.400 ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 13.327 ton (10,52 persen) dibandingkan Januari-September 2023 yang sebesar 126.727 ton.