Bohemian Blangkon
----DISWAY
Tentu Anda juga masih ingat heboh Bohemian Rhapsody jelang pemilihan presiden, tahun 2019. Maksud saya: menjelang masa kampanyenya. Saat itu capres Prabowo berhadapan dengan incumbent Jokowi.
Ahmad Dhani ketika itu meluncurkan video tiruan Freddy Mercury. Yakni di lagu yang Anda pasti bisa menyanyikannya: We Will Rock You. Hanya saja saat itu di liriknya dimasukkan kata Prabowo dan Sandi Uno.
BACA JUGA:Halaman Belakang
Kabarnya Queen marah: mengapa lagunya dipakai untuk kepentingan politik. Konon pejabat dari Queen sampai datang ke Jakarta. Entah apa yang terjadi, yang jelas lagu tiruan itu hanya dinyanyikan beberapa hari saja. Setelah itu hilang dari peredaran.
Sedang Bohemian Rhapsody versi Dewa terus beredar sampai sekarang. Kabarnya karena memang sudah dapat izin resmi dari manajemen The Queen.
Begitu banyak versi Bohemian Rhapsody yang dinyanyikan penyanyi Indonesia. Termasuk oleh Once –mantan vokalis Dewa yang kini jadi anggota DPR dari PDI Perjuangan. Nama aslinya Anda sudah tahu: Elfonda Mekel. Dari Dapil Jakarta.
Tapi rasanya Anda sepakat: justru Tony Wenas-lah yang mampu menyanyikan Bohemian Rhapsody dengan suara yang paling mirip Freddy Mercury.
Tony justru bukan penyanyi profesional. Jabatan Tony saat ini adalah direktur utama perusahaan Indonesia-Amerika: PT Freeport.
Mungkin Tony pernah di persimpangan jalan: pilih jadi penyanyi dan pianis atau jadi ahli keuangan perusahaan. Rupanya dua-duanya bisa jalan bersama. Sambil jadi Dirut PT Freeport ia terus menyanyi dan main piano.
Saya pun mencoba menelusuri kiriman video parodi Bohemian Rhapsody yang beredar sekarang ini. Tentu penelusuran saya sangat terbatas. Dari jauh. Dari New York.
Gagal.
Yang ingin saya tahu: apakah versi "asu" itu sudah seizin Queen. Ini kan untuk politik. Anti Jokowi.
Apakah tidak ada pejabat dari Queen yang akan datang ke Jakarta. Untuk melarang peredaran lagu yang lagi-lagi tanpa seizinnya. Atau jangan-jangan sudah dapat izin.
Saya tidak berhasil menelusuri itu.
BACA JUGA:Doktor Irwan