Jangan Anggap Sepele, Kenali Penyebab Lidah Terasa Kebas
Penyebab lidah terasa kebas--Ilustrasi
Obat-obatan yang mengandung anestesi, seperti pelega tenggorokan, obat kumur, atau anestesi yang disuntikkan dokter gigi bisa menyebabkan kebas dan kesemutan di mulut dan lidah.
Tergantung jenis obat yang digunakan, gejala-gejala ini bisa berlangsung dalam beberapa menit hingga beberapa jam. Jadi, gejala ini tidak perlu dikhawatirkan.
Meski begitu, jika obat ini membuat sangat tidak nyaman, kamu perlu menghentikan penggunaannya. Sebab, pada umumnya kebas di mulut yang disebabkan oleh anestesi hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
4. Sindrom Mulut Terbakar
Sindrom mulut terbakar merupakan sensasi terbakar di lidah, langit-langit mulut, atau bibir. Kondisi ni bisa terjadi di bagian mana pun di mulut atau tenggorokan. Mengutip Cleveland Clinic, gejala lain dari sindrom mulut terbakar yaitu rasa kebas di mulut yang datang dan pergi.
BACA JUGA:5 Bahaya Minum Air Kelapa saat Haid
5. Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin dan mineral harian bisa membuat kesehatan sistem saraf menurun dan menyebabkan gejala yang tidak nyaman, seperti lidah yang kebas. Mengutip laman Eagle Harbor Dentist, saat tubuh kekurangan vitamin penting, seperti vitamin D dan B12, maka bisa berdampak drastis pada fungsi sel darah merah yang sehat.
6. Gula Darah Rendah
Seseorang yang mengalami disfungsi metabolisme kemungkinan merasakan kesemutan dan kebas atau mati rasa di lidah akibat gangguan saraf. Dalam kasus hipoglikemia, penderitanya mengalami masalah dengan pengaturan glukosa dan sangat sensitif saat kadar gulanya rendah. Penurunan kadar gula darah bisa menyebabkan bicara tidak jelas dan hilangnya sensasi di mulut.
7. Stroke
Dalam beberapa kasus, lidah bisa kebas atau kesemutan akibat stroke. Dalam kasus ini, gejala lainnya yaitu sakit kepala parah, kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan mengangkat lengan atau berdiri, kehilangan kepekaan, perubahan penglihatan, wajah asimetris, kebingungan, hingga mual dan muntah. Gejala ini merupakan tanda-tanda berkurangnya aliran darah ke otak.