Cara Pembagian Waris dalam Islam, Solusi Cerdas Hindari Konflik Keluarga

Reporter: Iyus Ismail |

Editor: Eko Hatmono |

Rabu , 18 Dec 2024 - 10:11

WARISAN : Cara pembagian warisan--FOTO/ILUSTRASI

cara pembagian waris dalam islam, solusi cerdas hindari konflik keluarga                            radarkoran.com - warisan kerap menjadi bom waktu yang dapat meledakkan hubungan keharmonisan dalam sebuah keluarga. 
konflik berkepanjangan tidak jarang bermula dari persoalan pembagian harta peninggalan yang dianggap tidak adil.
dikutip dari laman alamisharia, bagaimana hukum waris islam hadir sebagai solusi cerdas untuk menyelesaikan persoalan waris secara proporsional dan berkeadilan.
definisi waris dalam perspektif islam
menurut kompilasi hukum islam pasal 171, hukum kewarisan didefinisikan sebagai aturan hukum yang mengatur pemindahan hak kepemilikan harta peninggalan pewaris kepada ahli waris.
landasan utamanya berasal dari al-qur'an yang memberikan penjelasan rinci tentang mekanisme pembagian warisan.
siapa saja ahli waris dalam hukum islam?
ahli waris dalam hukum islam terbagi ke dalam dua kategori utama:
1. ahli waris berdasarkan hubungan nasab
- golongan laki-laki: ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, paman, kakek
- golongan perempuan: ibu, anak perempuan, saudara perempuan, nenek
 
2. ahli waris berdasarkan hubungan perkawinan
- janda (istri almarhum)
- duda (suami almarhumah)
baca juga:guru sd temukan harta karun miliaran rupiah di halaman sekolah
prinsip keadilan dalam pembagian warisan
hukum waris islam memiliki aturan spesifik tentang besaran bagian setiap ahli waris :
- anak perempuan: 1/2 jika sendiri, 2/3 jika bersama-sama
- anak laki-laki: mendapatkan 2 kali lipat bagian anak perempuan
- ayah: 1/3 atau 1/6 tergantung ada/tidaknya keturunan
- ibu: 1/6 atau 1/3 sesuai kondisi
- istri/janda: 1/4 atau 1/8 tergantung ada/tidaknya keturunan
 
syarat mendapatkan warisan
beberapa prasyarat penting bagi ahli waris :
- pewaris telah meninggal dunia
- ahli waris masih hidup
- memiliki hubungan kekeluargaan yang sah
- beragama islam
 
prosedur peralihan hak properti waris
ahli waris perlu menyiapkan dokumen-dokumen:
- fotokopi ktp dan kk
- sertifikat properti asli
- akta waris
- surat keterangan dari kelurahan/kecamatan
 
mencegah konflik keluarga
kunci utama menghindari sengketa waris adalah transparansi, komunikasi terbuka, dan pemahaman mendalam tentang hukum waris islam.
setiap keluarga memiliki dinamika berbeda. konsultasikan pembagian warisan dengan tokoh agama atau ahli hukum waris untuk solusi terbaik.
hukum waris islam dirancang bukan sekadar membagi harta, melainkan menjaga keharmonisan dan keadilan di antara ahli waris. dengan memahami aturan ini, konflik berkepanjangan dapat dicegah.