Mengenal Bahasa Isyarat di Indonesia, Apa Saja?

Mengenal bahasa isyarat di Indonesia--YUS/RK

Radarkoram.com - Bahasa isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir. 

Bahasa ini terutama digunakan sebagai alat komunikasi bagi penyandang tuna rungu atau gangguan pendengaran, di mana terdapat 300 bentuk bahasa isyarat yang berbeda di seluruh dunia.

Dilansir dari situs nationalgeographic.org, dijelaskan bahwa bahasa isyarat adalah bahasa visual yang diungkapkan melalui gerakan fisik, bukan kata-kata yang diucapkan.

Bahasanya bergantung pada isyarat yang terlihat dari tangan, mata, ekspresi wajah, dan gerakan untuk berkomunikasi. Meskipun bahasa isyarat digunakan terutama oleh orang-orang yang tuli atau mengalami gangguan pendengaran, bahasa isyarat juga digunakan oleh banyak orang yang dapat mendengar.

Seperti halnya bahasa lisan lainnya, bahasa isyarat memiliki aturan tata bahasa dan struktur, dan telah berkembang seiring berjalannya waktu.

Sama seperti bahasa lisan, tidak ada bahasa isyarat yang universal. Negara-negara yang berbeda biasanya memiliki versi bahasa isyarat mereka sendiri, yang unik untuk wilayah dan budaya mereka.

Misalnya, Bahasa Isyarat Amerika (ASL) berbeda dengan bahasa isyarat Auslan di Australia, yang berbeda dengan Bahasa Isyarat British (BSL) yang digunakan di Inggris.

BACA JUGA:Kejam! Istri Ditikam Suami hingga Pisau Menancap di Pinggang, Ternyata Gegara Judi

Seseorang yang fasih dalam ASL mungkin bepergian ke Sydney, Australia, dan mengalami kesulitan memahami seseorang yang menggunakan bahasa isyarat versi local, bukannya dialek atau aksen berbeda yang terlihat dalam bahasa lisan, isyarat dan gerak tubuh yang berbeda.

Saat ini, terdapat lebih dari 300 bahasa isyarat berbeda di dunia, yang digunakan oleh lebih dari 72 juta orang tunarungu atau yang memiliki gangguan pendengaran di seluruh dunia.

Di Amerika Serikat, ASL telah menjadi bahasa isyarat yang dominan di kalangan komunitas tuna rungu dan gangguan pendengaran. Tidak ada satu pun penemu ASL, namun ahli bahasa dan sejarawan percaya bahwa ASL mungkin berevolusi dari Bahasa Isyarat Prancis (LSF) lebih dari 200 tahun yang lalu.

Saat ini, ASL digunakan oleh lebih dari satu juta orang. Semakin banyak, ASL diajarkan oleh banyak sekolah dan perguruan tinggi sebagai bagian dari kelas bahasa modern dan asing.

Sementara di Indonesia, dilansir dari situs identitasunhas.com, bahasa isyarat terdiri dari dua jenis. Salah satunya adalah Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI). SIBI merupakan bahasa isyarat yang diadopsi dari American Sign Language (ASL). Selain ASL juga terdapat British Sign Language (BSL).

SIBI dikenal sebagai bahasa yang menyimbolkan tata bahasa lisan Indonesia ke dalam bahasa isyarat buatan, sehingga memiliki struktur yang sama memiliki awalan dan akhiran

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan