127 Kasus Gigitan HPR Terjadi Sepanjang 2024

Data Dinkes Kabupaten Lebong mencatat terjadi 127 kasus gigitan HPR sepanjang tahun 2024.--Ilustrasi

Radarkoran.com - Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kabupaten Lebong pada tahun 2024 cukup tinggi. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, tercatat ada 127 kasus gigitan HPR yang terjadi.

Kepala Dinkes Kabupaten Lebong, Rachman, S.KM, M.Si menjelaskan jumlah kasus gigitan HPR tersebut diperoleh dari laporan setiap Puskesmas. Kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Lebong Selatan dengan jumlah 34 orang kasus. Sementara itu 11 kecamatan lainnya mencatat jumlah antara 5 hingga 10 orang kasus gigitan HPR saja.

Menurut Rachman, tingginya kasus gigitan HPR di Kabupaten Lebong disebabkan oleh banyaknya hewan seperti anjing, kucing, kera, dan kelelawar yang berkeliaran bebas. Hewan-hewan ini memiliki potensi besar untuk menularkan rabies jika tidak dikendalikan dengan baik.

"Banyak HPR yang dibiarkan berkeliaran. Kami mengimbau masyarakat yang memelihara hewan seperti anjing atau kucing untuk tidak melepaskannya secara bebas. Hewan tersebut sebaiknya dikandangkan agar tidak membahayakan orang lain," jelasnya.

Dinkes Lebong juga menegaskan pentingnya langkah cepat jika terjadi gigitan hewan yang berpotensi menularkan rabies. Masyarakat diimbau untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR).

BACA JUGA:Libur Nataru, Satlantas Polres Lebong Ingatkan Larangan Mobil Bak Terbuka Angkut Orang

"Ketersediaan VAR hingga akhir tahun masih aman, dengan jumlah stok mencapai 100 dosis," singkatnya. 

Sementara itu melansir laman yankes.kemenkes.go.id rabies adalah penyakit zoonosis. Yaitu penyakit menular dari hewan ke manusia. 

Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. 

Rabies menyerang susunan saraf pusat dan virus ini bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies.

Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 - 12 minggu, setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih. 

Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies.

Tag
Share