Lulus PPG Harus Siap Mengabdi di 3T, Ini Kata Dirjen GTK Nunuk Suryani

PPG : Guru lulus PPG harus siap mengabdi di 3T--DOK/RK

Radarkoran.com - Dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia, tentunya pemeratan guru sangat dibutuhkan. Dengan itupula, pemerintah pusat akan mengambil kebijakan berupa melakukan pemerataan pendistribusian guru, guna mengatasi kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil. Terhadap guru yang lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG) harus siap untuk mengabdi di 3 T. 

Dikutip Radarkoran.com dari antaranews.com, pada Minggu 2 Februari 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) RI meminta lulusan PPG, termasuk dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, harus siap mengabdi di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

"Untuk lulusan PPG calon guru UNS yang formasinya tidak tersedia di sini agar bersedia mengabdi di daerah-daerah yang membutuhkan, sekarang yang kosong daerah 3T," kata Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen GTK), Nunuk Suryani. 

Dirjen GTK, Nunuk Suryani mengungkapkan, di daerah 3T sampai saat ini formasinya masih terus kosong. Sehingga ia meminta generasi muda lulusan PPG agar memanfaatkan kesempatan tersebut.

"Saya berharap lulus PPG harus siap, bisa membangun Indonesia dari mana saja," ungkapnya. 

BACA JUGA:Siap-siap CPNS 2025 Dibuka, Ratusan Ribu Formasi Dibutuhkan

Menurutnya, komitmen pemerintah bagi calon guru yang bersedia ditempatkan di daerah khusus akan mendapatkan perlakukan khusus. Salah satunya, akan disiapkan kenaikan pangkat lebih cepat, kenaikan pangkat istimewa, serta dapat gaji dan tunjangan daerah khusus.

"Mereka juga dapat perumahan, sebetulnya kami siap. Kalau dulu ada Indonesia Mengajar lolos dua tahun, mereka bisa kembali ke kota. Itu kami adopsi juga," sampainya. 

Ia mengatakan sebagai generasi muda sudah seharusnya mencari banyak pengalaman.

"Kalau sudah lulus dari daerah 3T pasti kompetensinya luar biasa, karena mereka pasti mencari berbagai terobosan, inovasi agar memberikan pelajaran yang fun," sambungnya.

Dia mengatakan setiap seleksi sejak tahun 2021 hingga sekarang kebutuhan formasi di daerah khusus, terutama 3T tidak pernah bisa terpenuhi.

"Mulai seleksi PPPK itu kan 2021 sampai sekarang, tahun ini saja 170.000 formasi, kalau ditotal hampir 960.000 PPPK yang sudah kami tuntaskan. Selalu daerah 3T formasi kembali ke pemda karena seleksi PPPK ini tidak bisa lintas kewenangan. Beda dengan CPNS bisa milih di manapun. Kalau PPPK kewenangan provinsi ya provinsi, kabupaten ya kabupaten," jelasnya. 

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan, akan melakukan pemerataan pendistribusian guru ke daerah terpencil. Tujuannya untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil yang sekarang masih terjadi.

"Masalah kita ini bukan jumlah guru, tetapi distribusi guru ke daerah-daerah terpencil tidak merata. Dengan itupula kita akan mengambil kebijakan dengan melakukan distribusi guru ke daerah terpencil," tegasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan