Jalan Menuju SMAN 5 Kepahiang Rusak Dikeluhan Masyarakat
RUSAK : Beginilah kondisi jalan rusak menuju SMAN 5 Kepahiang, yang selalu dikeluhkan masyarakat. --RIAN/RK
BERMANI ILIR RK - Masih banyak jalan-jalan lingkungan yang lama tidak tersentuh perbaikan oleh pemerintah, seperti di Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Selain sering terjadi banjir di poros jalan utama akibat kurang berfungsinya drainase, akses menuju sekolah juga menjadi dikeluhkan masyarakat setempat.
Bagaimana tidak, kondisi jalan terjal dan berlubang sangat menyulitkan para peserta didik, dewan guru maupun masyarakat untuk melalui akses tersebut. Seperti disampaikan Kepala Desa Talang Pito, Supardi, Selasa 9 Januari 2024.
Menurutnya, jalan tersebut terakhir kali dibangun beberapa tahun yang lalu oleh Dinas PUPR Kabupaten Kepahiang, hingga dirinya pun lupa kapan waktu pelaksanaan pembangunannya, sebab sudah sangat lama.
"Sudah lama sekali jalan ini dibangun. Jadi, hal yang wajar kalau sekarang sudah hancur. Karena memang jalan ini pun selalu dilewati setiap harinya, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Sangat disayangkan sampai kini belum ada perbaikan lagi. Padahal jalan menuju sekolah, tempat anak-anak menuntut ilmu," sesal Kades Supardi.
Selanjutnya, tambah Kades Supardi, sempat pihak sekolah mengajukan ke Pemdes, untuk melakukan pembangunan tersebut. Hanya saja, Pemdes belum dapat memenuhi permintaan tersebut karena jalan itu merupakam aset daerah yang dibangun oleh Dinas PUPR.
BACA JUGA:2 Link Jalan Ini Diharapkan Dibangun Lewat IJD 2024
"Dulu pernah pihak sekolah mengajukan proposal ke kami, namun kami belum bisa berbuat, karena jalan tersebut aset daerah," papar Kades.
Sementara itu, Okta salah satu siswa SMAN 5 Kepahiang turut mengungkapkan bahwa sudah banyak pengendara yang mengalami kecelakaan pada saat melewati jalan tersebut.
"Saya pun pernah menjadi korban kecelakaan di jalan ini. Selain kendaraan saya yang rusak, baju sekolah saya pun ikut kotor semua. Karena ketika itu saya ingin berangkat ke sekolah. Terpaksa saya harus pulang dulu mengganti seragam, sehingga saya telat masuk sekolah, telat mengikuti jam pelajaran. Beruntung kondisi fisik saya tidak apa-apa," ungkap Okta.