Pertashop Menjadi Andalan Pemudik, HPMPI: Pemenuhan Suplai Masih Kerap Terhambat

Konsumsi BBM jenis Pertamax di Pertashop meningkat saat libur lebaran--GATOT/RK

Radarkoran.com - Lonjakan mobilitas masyarakat selama libur panjang lebaran idul fitri tahun 2025 berdampak pada peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu.

Pertashop sebagai penyalur BBM ke masyarakat, terutama di daerah yang jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), menjadi salah satu pilihan utama bagi pemudik untu mengisi BBM. 

Disisi lainnya, meningkatnya permintaan BBM jenis Pertamax ini juga menimbulkan tantangan dalam distribusi BBM ke beberapa Pertashop. Kendala pemenuhan suplai tersebut salah satunya akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, sehingga pasokan tetap diupayakan melalui suplai dari provinsi tetangga. 

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, menyampaikan,  akibat pendangkalan alur pelabuhan menyebabkan pemenuhan suplai BBM dilakukan pengiriman dari luar daerah, terutama dari Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Kondisi pengiriman darat ini tentunya menyebabkan adanya keterlambatan suplai di beberapa titik. 

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Pastikan Efisiensi Anggaran Tidak Menutup Aspirasi Masyarakat

"Permintaan BBM di Pertashop meningkat tajam selama libur Lebaran. Namun, suplai dari Pertamina mengalami keterlambatan hingga tiga hari di beberapa lokasi. Hal ini tentu berdampak pada ketersediaan BBM bagi pemudik yang bergantung pada Pertashop," ungkap Steven pada Kamis, 3 April 2025.

Steven menyebut jika keterlambatan suplai ini menjadi perhatian utama bagi pengusaha Pertashop dan semua pihak terkait harus bisa mengatasi persoalan yang ada. 

Terlebih, dengan distribusi pasokan dari jalur darat, jarak distribusi yang lebih jauh dari Lubuklinggau menjadi tantangan dalam memastikan kelancaran pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

"Jika dibandingkan, pengiriman dari Pulau Baai ke Mukomuko saja sudah cukup jauh, apalagi menggunakan jalur darat dari Lubuklinggau yang membutuhkan waktu lebih lama. Dengan adanya keterlambatan distribusi dari Lubuklinggau, beberapa Pertashop mengalami kekosongan stok dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.

Salah satu pemudik, Benny Junaidi menyampaikan pengalamannya saat hendak mengisi BBM di sebuah Pertashop di Kabupaten Kaur. Ia menyebut jika keberadaan Pertashop sangat membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat sekitar yang jauh dari SPBU. 

"Ketika libur Lebaran seperti saat ini, kami yang jauh dari SPBU sangat terbantu dengan Pertashop. Namun, beberapa di antaranya mengalami kekosongan stok karena keterlambatan suplai. Semoga ke depan distribusi BBM bisa lebih lancar," singkatnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Pertamina telah memastikan stok BBM selama periode Lebaran dalam kondisi aman. Namun, dengan meningkatnya konsumsi BBM selama Lebaran, perlu memperhatikan dengan baik optimalisasi distribusi suplai yang dilakukan, terutama pada lembaga penyalur seperti Pertashop. 

Dengan melihat peningkatan kebutuhan konsumsi BBM jenis Pertamax oleh masyarakat, menunjukkan jika peran penting pertashop dalam mendukung kebutuhan energi masyarakat, khususnya pemudik sangat penting. Maka, memastikan optimalisasi distribusi BBM menjadi langkah strategis untuk memastikan kenyamanan perjalanan serta kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan