Harga Cabai Rawit Pedas, Petani di Kepahiang Semringah

CABAI : Petani cabai rawit memperlihatkan kebunnya dan sudah panen ke 4 kalinya.--SUHAIMI/RK
Radarkoran.com- Sering mengalami naik dan turun harga, kini komoditas cabai rawit di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mulai berangsur mengalami kenaikan, yakni mencapai Rp 45 - 50 ribu per Kilogram. Cabai rawit merupakan komoditi yang terus dibutuhkan masyarakat, pekan lalu penurunan harga cukup signifikan yaitu dengan harga Rp 25 - 20 ribu per Kilogramnya.
Salah satu petani cabai rawit di Desa Suro Lembak, Kecamatan Ujan Mas, Arpani (45) menyampaikan, pada tingkat petani yang cabainya dijual ke pengepul saja, harganya bisa diangka Rp 45 ribu sampai dengan Rp 50 ribu per Kilogram. Artinya, sesampainya di pasar, harga komoditas tersebut tentu akan mengalami kenaikan. Namun, pedasnya harga cabai ini biasanya lantaran komoditas tersebut produksinya berkurang.
BACA JUGA:Sempat Anjlok, Harga Sayuran di Kepahiang Saat Ini Naik Lagi, Segini Harganya!
"Kurangnya produksi komoditas cabai rawit saat ini dikarenakan, sebelumnya sudah lama libur lebaran jadi daya beli masyarakat berkurang, sedangkan stok masih banyak. Tapi allhamdulillah walaupun hasil panen sedikit, cabai ada harganya," ujar Arpani, Sabtu 12 April 2025.
Ia menambahkan, sekarang ini dirinya menanam cabai rawit dengan bibit 2 ribu batang, atau 2 gulung mulsa. Tanamannya bervariasi usianya, lantaran tersebar di beberapa lokasi. Ada yang mulai tanam dan ada yang sudah panen. Dengan harga jual cabai yang ada saat ini, menurutnya ini sangat menguntungkan.
"Namun untuk bertani cabai rawit, perlu perawatan ekstra, akan kesulitan kalau cuaca kurang mendukung dan obat dan pupuk pada mahal semua," pungkas Arpani