Truk Besar Bakal Dilarang Lewat di Terminal Kepahiang: Bikin Jalan Rusak

Radarkoran.com - Keluhan masyarakat terhadap truk-truk berukuran besar dengan muatan berat masih terus menggema di telinga. Bahkan hal tersebut, akhirnya membuat Pemkab Kepahiang mengambil kebijakan bahwa seluruh truk ukuran besar dan angkutan berat tersebut, dilarang untuk mengakses pusat kota Kepahiang, Provinsi Bengkulu, khususnya Terminal Kepahiang.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kepahiang, Febrian Hendra, S.Sos menuturkan bahwa salah satu keluhan masyarakat kepada pihaknya adalah keberadaan truk-truk ini di pusat kota. Bukan cuma menimbulkan macet, namun keberadaan truk ini juga mengakibatkan rusaknya jalan umum. Dengan kondisi pusat kota yang padat, apalagi ada Pasar Rakyat Kepahiang, truk ini dinilai membahayakan.

"Makanya, nanti truk-truk seperti pengangkut batubara dan angkutan berat lain, nanti diarahkan melewati ring road," ujar pria yang akrab disapa Bule itu.

Jalan Ring road ini sendiri berada di depan kantor Bupati Kepahiang, atau di samping Masjid Agung Al-Hikmah. Dari sini, jalan ring road akan menuju ke Desa Tebat Monok atau di atas RSUD Kepahiang, dan selanjutnya mengarah ke Bengkulu Tengah atau Kota Bengkulu. Kendaraan angkutan berat, baik dari arah Kota Bengkulu, ataupun dari arah Curup, akan diinstruksikan untuk melewati jalan ini, tanpa masuk ke pusat kota.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi ADD DD: Kejari Kepahiang Geledah Kantor Desa & KSB Air Pesi, Total KN?

"Otomatis, nanti setelah ring road ini selesai, semuanya mobil berat ini tidak boleh lagi masuk pusat kota," sambungnya.

Sementara ini, dishub meminta masyarakat untuk bersabar, karena jalan ring road ini masih belum selesai. Namun, dalam jadwalnya, jalan ring road akan diselesaikan paling lambat pada tahun depan.

"Jalan itu tahun depan sudah bisa digunakan. Nanti, yang masuk kota dan terminal hanya mobil angkutan penumpang atau mobil pengangkut ringan," demikian Bule.