Pertumbuhan Ekonomi di Bengkulu Triwulan I 2025 Terkontraksi

Infografis pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu--IST/RK
Radarkoran.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu telah merilis pertumbuhan ekonomi Triwulan I tahun 2025 (y-on-y) di tingkat Provinsi Bengkulu. Tercatat, perekonomian Provinsi Bengkulu berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan I-2025 mencapai Rp 26,53 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 13,65 triliun.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal menuturkan, perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan 1 tahun 2025 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,84 persen dibandingkan periode yang sama pada Triwulan I tahun 2024.
"Namun jika kita bandingkan dengan Triwulan IV tahun 2025 atau secara q-to-q, ekonomi Provinsi Bengkulu Triwulan I tahun 2025 terhadap mengalami kontraksi pertumbuhan (pertumbuhan negatif) sebesar minus 2,27 persen. Hal ini biasa terjadi di triwulan ! seperti di triwulan pertama 2024 dan 2023," sampai Win Rizal.
Sumber pertumbuhan utama perekonomian Provinsi Bengkulu triwulan 1 tahun 2025 (y-on-y) dari sisi produksi adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Sementara dari sisi pengeluaran adalah Konsumsi Rumah Tangga.
"Pertumbuhan ekonomi di triwulan I ini ditopang oleh kuatnya aktivitas ekonomi domestik," imbuh Win Rizal.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Siapkan Standarisasi Harga di Pantai Panjang
Dari sisi produksi, lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,53 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,59 persen.
Selain itu, masih terdapat penurunan (kontraksi) yang menahan laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu. Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan dialami oleh Pertambangan dan Penggalian; Konstruksi, serta Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang. Sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan dialami oleh Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Ekspor.
"Secara umum lapangan usaha di Triwulan I tahun 2025 (y-on-y) mengalami pertumbuhan," ujar Win Rizal.
Lebih lanjut, perekonomian Pulau Sumatera pada triwulan 1 tahun 2025 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,85 persen. Provinsi Lampung mengalami pertumbuhan tertinggi di Pulau Sumatera sebesar 5,47 persen. Sementara Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan terendah di Pulau Sumatera, yaitu sebesar 4,55 persen.
"Secara spasial, ekonomi Provinsi Bengkulu tumbuh sebesar 4,84 persen dan menempati posisi pertumbuhan tertinggi ke 4 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera," ujar Win Rizal.