Ujan Mas Sumbang Kasus DBD Terbanyak di Kepahiang: Ini Pesan Dinkes Kepahiang

DBD : Kepala Dinkes Kepahiang, Dr. H. Tajri Fauzan sampaikan perkembangan kasus DBD di Kabupaten Kepahiang--JIMMY/RK

Radarkoran.com- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Dr. H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si memastikan bahwa saat ini angka penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Kepahiang, sudah mencapai 35 kasus. Jumlah keseluruhan kasus ini sendiri, terjadi mulai dari periode Januari 2025 sampai dengan awal Mei 2025, alias hanya dalam rentang waktu lima bulan saja. 

Disinggung terkait sebaran kasus tertinggi, Tajri menyebutkan bahwa kasus tertinggi DBD pada tahun ini, terjadi di Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang. Kecamatan ini sendiri, sudah menyumbangkan sebanyak 13 kasus dari jumlah keseluruhan kasus yang terjadi sepanjang periode tahun ini.

"Untuk jumlah total kasus DBD di Kabupaten Kepahiang seluruhnya ada 35 kasus. Angka tertinggi terjadi di wilayah Kecamatan Ujan Mas, dengan jumlah total 13 kasus," ujar Tajri.

Meskipun menyumbangkan jumlah kasus tertinggi, semua pasien yang terpapar sudah dinyatakan sembuh dan tidak harus sampai dirawat di RSUD atau puskesmas setempat. Beda cerita dengan yang terjadi di Kecamatan Kepahiang, Tajri menyebutkan bahwa ada 1 pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit DBD ini.

Untuk satu pasien tersebut dijelaskan Tajri, meninggal dunia sekitar satu bulan yang lalu, tepatnya pada saat umat muslim tengah merayakan hari raya Idul Fitri 1446 H.

BACA JUGA:Kabupaten Kepahiang Punya Dewan Pengupahan: Soal Besaran UMK Begini Kata Bupati Zurdi Nata

"Pasien meninggal ada di Kecamatan Kepahiang, itu terjadi sekitar 1 bulan yang lalu, tepatnya pada saat hari raya Idul Fitri," sambungnya.

Sementara itu jumlah total 35 kasus ini masih tergolong sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi pada tahun lalu. Sebab Tajri menyebutkan, pada tahun 2024 lalu sepanjang periode Januari-Mei, jumlah kasus DBD sudah mencapai 40 kasus.

Meskipun ada penurunan jumlah, mengingat bahayanya DBD hingga bisa menyebabkan meninggal dunia, Tajri meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan, baik di rumah ataupun di lingkungan. Karena nyamuk bertelur, dan jentik-jentik nyamuk ada di genangan air, masyarakat harus secara rajin membersihkan tempat-tempat penampungan air, pot bunga, serta bak mandi.

 

Barang-barang bekas, yang bisa menampung air hujan, juga jangan diletakkan begitu saja, minimal disimpan atau dikubur.

Usaha tambahan seperti fogging atau pengasapan dikatakan hanya membunuh nyamuk dewasa, dan tidak sampai membunuh jentik nyamuk.

"Intinya, jangan sampai memberikan kesempatan kepada nyamuk untuk bertelur," ungkap Tajri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan