Polisi Dunia

----DISWAY
Obrolan di warung gado-gado langganan kurang lebih sama, update soal perang Iran. Saya hanya menjadi pendengar saja. Obrolan antara penjual dan pembeli lainya. Harapan dari keduanya pun sama yang ditulis Abah. Iran terus menghajar Israel. Supaya juga merasakan apa yang dilakukanya terhadap Palestina. Tapi, wah ini, disela obrolanya koq ada info Iran sudah menggunakan senjata nuklir. Mungkin ada berita hoax yang dilihatnya di media sosial. Hasil olahan AI yang sudah sulit dibedakan antara yang asli atau sekedar berita bohong. Saya tetap jadi pendengar saja. Sambil terus menyantap gado-gado tanpa tahu tempe, pakai telur rebus dan bumbu kacang yang medok itu. Rasanya enak. Apalagi jika sedang lapar. Diantara beberapa penjual makanan sejenis. Racikanyalah yang paling cocok dengan lidah. sepertinya juga pelangganya yang lain. Mulai buka sekira jam sepuluh pagi dan kalau saya telat datang ke warungnya jam dua an, pasti sudah kehabisan. Yang pasti harga gado-gadonya masih sama. Berarti perang Iran dan Israel belum berdampak langsung ke penjual gado-gado. Saya malah berharap dengan adanya konflikTimur Tengah bisa menguntungkan Indonesia. Misalnya Arab Saudi dan Qatar dibatalkan menjadi tuan rumah kualifikasi piala dunia round empat, dan dipindahkan ke negara yang lebih aman dan tentu saja netral. Mungkin saja mimpi jutaan rakyat, Indonesia bisa main di Piala Dunia, bisa terwujud.
Fajar Priokusumo
Dilema terberat Saya tidak pernah sekalipun judi online. Gak pernah install app judol. Setiap ada iklan judol di Youtibe, selalu saya blokir dan laporkan. Postingan di IG yang berbau judol juga selalu saya komen. Awas judol. Saya blok juga akunnya supaya gak muncul lagi. Saya berhenti mengakses detik.com saat ada iklan judol di lamannya. Saya gak ngerti bagaimana skema judol bisa masuk ke akun² itu. Apakah memang pasang iklan...? Pagi ini laman CHD di HP saya masuk juga iklan judol. Njur piye...??
heru santoso
Aku kembali menyusuri trotoar ini, menuju gate MRT yang letaknya persis di seberang gedung perpustakaan kampus ZJUT. Di situ anakku wedok akan wisuda minggu depan. Rasanya hangat setiap kali melangkah di sini—jalur yang terasa akrab sejak tahun lalu. Trotoarnya lebar, sekitar 3 meter. Di sisi kananku ada taman yang terawat rapi. Di luar taman itu, ada trotoar tambahan, mungkin sekitar satu setengah meter lebarnya. Sementara di sisi kiriku, ada jalur khusus untuk sepeda— sepeda ontel maupun listrik—dengan lebar sekitar dua meter. Jalur itu dipisah pagar dari jalan mobil. Tiga jalur ini berdampingan, seperti simbol ketertiban yang diatur dengan indah. Aku merasa nyaman berjalan di trotoar ini. Bersih, rapi, tenang. Namun tadi sempat kulihat selembar tisu bekas tergeletak. Hanya satu, tapi jadi terasa mencolok di trotoar ini. Biasanya, kotoran seperti itu cepat hilang—diambil oleh petugas yang membawa capit panjang. Atau biasanya pejalan tidak menjatuhkan kotoran di trotoar, memilih menyimpannya dulu di kantong sampai ketemu tempat sampah. Beberapa kali aku melihat truk tangki berjalan pelan, menyemprot jalan raya. Tidak jauh dibelakangnya disusul truk lain dengan lengan berputar—seperti tangan robot yang mengepel aspal. Melihat semua ini, aku sering berpikir: fasilitas publik sebagus ini adalah tanda peradaban baru—pertemuan antara konsep dan kenyataan. Infrastruktur bisa saja dibangun dengan anggaran besar. Namun bagaimana cara mengubah perilaku masyarakatnya???
bagus aryo sutikno
Mengikuti anjuran Trump u evakuasi warga Teheran. Ada baiknya perusuh OFF juga EVAKUASI dari CHD selama 3 hari saja. Kalo anda sanggup, anda luar biasa. Bang Mirza dah OFF 3 bulan. Amazing
Juve Zhang
Paling Cerdas Singapura gak masuk mana mana konon rugi bayar iuran anggota gede.....wkwkwk....yg utama Dompet saya Tebal gak usah masuk grup ini itu,.,....
Agus Suryonegoro III -