KUA Seberang Musi Apresiasi Desa Rutin Selenggarakan Pengajian Bulanan

RUTIN : Kegiatan keagamaan rutin dilaksanakan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang, kali ini dilaksanakan di Desa Kandang.--REKA/RK

Radarkepahiang.bacokoran.co - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu mengapresiasi pemerintah desa diwilayah kerjanya yang rutin melaksanakan kegiatan keagamaan, misalnya pengajian bulanan. Seperti pengajian bulanan yang diselenggarakan di Desa Kandang di wilayah Kecamatan Seberang Musi.

Kepala KUA Kecamatan Seberang Musi, H. Mudahri melalui Penyuluh Agama Islam, Dedi Budiman mengatakan, penyuluh agama Islam memberi dukungan penuh.Dimana setiap pengajian dilaksanakan akan diisi dengan ceramah agama. Pada kesempatan itu isi ceramah agama tentang 'Hamba yang Bersyukur', landasannya dalam Al-qur'an surah Lukman 20.

"Bahwa seorang muslim mendapatkan karunia terbesar dalam hidupnya yaitu kemampuan untuk selalu bersyukur. Karena bersyukur gerbang kebahagiaan," sampainya, Minggu 28 Januari 2024.

Dia menyampaikan bahwa pengajian rutin adalah kegiatan mengaji, mempelajari agama yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Pengajian berasal dari kata 'kaji' yang memiliki arti pengajaran. Secara umum pengajian dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan menimba ilmu untuk mengetahui lebih dalam lagi seputar ajaran agama Islam. 

BACA JUGA:Cegah Stunting, Ini yang Dilakukan oleh KUA di Kepahiang

"Sebagai sebuah proses yang memiliki tujuan utama untuk membentuk masyarakat yang lebih religius, pelaksanaan pengajian bisa dilakukan oleh semua pihak yang memiliki ilmu pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang ajaran agama Islam, sehingga bisa membagi wawasan yang dimiliki untuk orang banyak," jelasnya.

Dikatakan Dedi, pengajian rutin memiliki peran sebagai lembaga pendidikan agama Islam non-formal masih menjadi aktivitas yang kerap dilakukan di beberapa wilayah pedesaan. Aktivitas pengajian rutin tidak hanya digelar oleh masyarakat kalangan tertentu yang memiliki pemahaman baik mengenai agama Islam, tetapi bisa diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.  

"Tujuan pengajian rutin menjadi salah satu aspek penting dalam perkembangan dan syiar Islam. Aktivitas ini juga sering disebut dengan dakwah islamiyah, sebab salah satu bentuk upaya dalam dakwah Islamiyah itu sendiri adalah melalui pengajian," ujarnya.

Dedi melanjutkan, secara umum tujuan diselenggarakannya pengajian adalah menghidupkan kembali fitrah atau kodrat hati umat manusia dari potensi mengalami kelumpuhan karena paparan lingkungan yang memengaruhi mental diri mereka. Melalui pengajian, diharapkan hati dan kodrat manusia kembali mempunyai pemahaman yang benar saat membedakan semua hal yang baik dan tidak. Selain itu, diharapkan pula manusia sanggup untuk meninggalkan semua perilaku yang tidak dibolehkan dalam ajaran agama Islam.

BACA JUGA:KUA Kecamatan Tebat Karai Lakukan Pembinaan Terhadap Muslimat NU

"Meningkatkan nilai kebaikan pada diri manusia yang sudah sesuai dengan ajaran Islam, sehingga tidak bergeser dan tergoda untuk melakukan tindakan maupun perilaku yang menyimpang dan bertentangan dengan agama. Meyakinkan bahwa semua hal yang sifatnya baik tentu akan mendatangkan kebaikan. Sementara itu, semua hal yang sifatnya negatif dan bertentangan dengan agama akan membawa kerusakan," jelasnya.

Tidak hanya itu, menghadiri pengajian rutin, baik di lingkungan perumahan, sekolah, kampus, kantor, hingga perkumpulan sosial juga mendatangkan banyak sekali manfaat untuk kehidupan. Seperti meningkatkan kesadaran pada diri terhadap pengetahuan, wawasan, dan ilmu agama Islam. 

Mengetahui bagaimana perilaku yang baik dan buruk dalam berbagai aspek, baik sesama manusia maupun makhluk hidup lainnya. Sebagai jaringan komunikasi, menjalin silaturahmi, dan meningkatkan ukhuwah antarsesama umat muslim. 

"Misalnya, dalam membentuk tatanan kehidupan dan masyarakat yang lebih islami. Selain itu, diharapkan untuk bisa saling membantu dalam memberikan solusi terhadap suatu permasalahan. Harapannya ini dapat diiikuti semua kalangan usia, termasuk kalangan pemuda dan milenial," tutup Dedi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan