Rabu, 16 Jul 2025
Network
Beranda
Terkini
Berita Utama
Daerah
Migei Bermanei
Lebong
Bengkulu
Curup
Kepahiang
Bengkulu tengah
Nasional
Kesehatan
Derap Nusantara
Sport News
Otomotif
Network
Beranda
Nasional
Detail Artikel
Jebakan U-dab
Reporter:
Eko Hatmono
|
Editor:
Eko Hatmono
|
Selasa , 15 Jul 2025 - 17:32
----DISWAY
jebakan u-dab oleh: dahlan iskan kuliah di mana? "u-dab“. anda pun sudah tahu di mana itu ''u-dab''. saya ke kampusnya selasa pekan lalu. di teater auditoriumnya. mahasiswa di sana mengadakan forum pertemuan: mengundang saya yang lagi bersama bonek-bonita di perth, australia barat. saya hitung yang hadir: hampir 50 orang --mayoritas kuliah untuk meraih gelar master dan doktor. di berbagai bidang. asal mereka juga dari banyak daerah, termasuk beberapa dari ntt. ''u-dab'' memang singkatan yang tidak bisa dijelaskan dengan satu kalimat. lengkapnya: university of western australia. western australia biasa disingkat wa. ''w'' dibaca ''double u''. maka pengucapannya menjadi university of double u a. ''u-dab''. saya sengaja tidak mau ceramah. ini forum intelektual. saya yakin mereka pun seperti saya –bosan mendengarkan ceramah. maka saya ajak mereka diskusi. saya hanya memberi pengantar pendek dua hal: mengapa saya ke perth –ikut rombongan bonek-bonita. anda sudah menonton live-nya di indosiar –kapan itu. pengantar satunya lagi: diaspora di luar negeri tidak perlu punya perasaan ingin ''sok'' pengabdi ke negara. lalu ingin cepat-cepat pulang dengan alasan ingin mengabdi itu. padahal mereka belum tahu apa yang konkret yang akan mereka abdikan. keinginan mengabdi ke negara kenyataannya justru bisa jadi beban negara. maka lebih baik tetap di luar negeri. setelah sukses anda bisa menjadi kekayaan indonesia di luar negeri --sebagai network berharga bagi negara. itu juga pengabdian besar. seorang calon doktor ekonomi angkat bicara. asalnya dari pedalaman pulau timor, ntt. tinggi. ganteng. saya bertanya apakah berarti ia dari kabupaten yang kemiskinan dan stunting-nya sangat tinggi dan sulit diatasi itu. betul. ia juga membenarkan ada budaya lokal yang menjadi penghambat utama keluar dari stunting dan kemiskinan. kini ia jadi calon doktor di ''u-dab''. bidang ekonomi pula. topik yang ia ajukan sangat menggelitik: jebakan kelas menengah. saya pun ingat diskusi publik beberapa tahun lalu: begitu banyak yang mengingatkan agar indonesia jangan sampai memasuki middle income trap –seperti argentina. peringatan itu diberikan sangat dini. yakni saat kita masih suka ''merayakan'' sukses kala itu: sukses menjadi negara yang tidak bisa lagi dikategorikan negara miskin. "jangan gembira dulu", komentar banyak ahli kala itu. "kita akan sulit meningkat ke tahap selanjutnya, jadi negara maju, kalau kelak terjebak middle income trap". saya balik bertanya kepadanya: apakah middle income trap itu akan terjadi kelak atau sekarang sudah terjadi? "sudah terjadi," katanya. tegas. mantap. sedih. wow. saya tertegun lama. ternyata sudah lama saya tidak membahas dan memonitor ini. kalau benar middle income trap sudah terjadi alangkah sialnya negeri ini. diskusi publik dulu itu ternyata hanya seperti omon-omon –sebatas diskusi saja. maka saya lemparkan persoalan ini ke forum. saya ingin tahu bagaimana pendapat para calon doktor itu. diskusi pun ramai. akhirnya saya tahu mengapa presiden prabowo ngotot ekonomi harus tumbuh delapan persen. kalau tidak, kita akan terus berada di jebakan kelas menengah itu. baca juga:salahnya nasib saya tidak ingin forum di ''u-dab'' ini masuk ke situasi pesimistis. harus dicari jalan keluarnya. sikap pesimistis hanya akan memperburuk keadaan. "untuk keluar dari middle income trap, gdp per kapita kita harus usd 13.000," ujar bernard tampubolon. ia siantar-man. sudah bukan mahasiswa. ia pelaku bisnis it-ai di perth. saya tidak ingin ia bicara –karena bukan mahasiswa– tapi pendapatnya terlalu baik untuk diabaikan. maka saya bawa pembicaraan ke ''bagaimana cara agar bisa mencapai tingkat gdp usd 13.000 per kapita itu''. tentu sangat sulit. sekarang angka itu baru di usd 4.200 - usd 4.800. bagaimana harus tiba-tiba melonjak jadi usd 13.000. seperti mustahil. angka itu begitu mengetuk kesadaran kita: ternyata selama 10 tahun terakhir gdp per kapita kita berhenti di sekitar angka itu. justru turun hampir usd 1.000. selama 10 tahun ternyata kita tidak maju di bidang ini. tentu sebagian akibat berubahnya kurs dolar. tapi tetap saja intinya: gdp per kapita kita justru berjalan mundur. lalu ada pendapat lain. yang bicara juga calon doktor ekonomi. ia menguraikan soal icor. "icor kita 6,5," katanya. anda sudah tahu apa itu icor –parameter untuk menghitung berapa hasil yang didapat dari setiap uang yang dibelanjakan. dengan angka 6,5 (saya lupa bertanya dari mana ia dapat angka itu) berarti terlalu banyak uang yang kita belanjakan tapi terlalu sedikit hasilnya. itu bisa karena dikorupsi. bisa juga karena proyek-proyek yang makan uang besar tidak menghasilkan. proyek seperti bandara kertajati adalah contohnya. tentu banyak sekali contoh lain. bahkan ada contoh yang lebih besar. besar sekali. mahasiswa mengucapkan nama proyek itu serentak –sambil tertawa. ke depan, setiap proyek harus dianalisis pengaruhnya terhadap icor. tentu tenaga kerja yang kurang produktif juga penyumbang buruknya icor. para pemalas lebih baik rebahan –dari pada bekerja tidak sungguh-sungguh. tak terasa diskusi sudah berlangsung lebih satu jam. ternyata keharusan tumbuh 8 persen bukan hanya ambisiusnya presiden prabowo, tapi juga itulah yang harus dicapai kalau ingin indonesia keluar dari middle income trap. saya sendiri sampai lupa kalau belum makan siang. tadi, ketika waktunya makan, saya masih menjawab banyak pertanyaan di forum pengusaha indonesia yang tinggal di perth. forum itu dilaksanakan di sebuah restoran indonesia, tempayan bay. di meja saya sebenarnya sudah disajikan menu: nasi, empal, tahu, tempe, perkedel, sayur asem, dan beberapa lagi. tapi pertanyaan terlalu banyak. mereka sangat antusias. saya tidak sempat makan. saya minta menu itu dibungkus. lalu diserahkan saya saat menuju mobil. tidak sempat makan di mobil. perjalanan dari ''u-dab'' terlalu pendek untuk membuka bungkusan. lumayan. bisa untuk makan siang malam nanti. (dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# jebakan u-dab dahlan iskan
# jebakan u-dab
# oleh dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi RADAR KEPAHIANG, EDISI RABU 16 JULI 2025
Berita Terkini
Cara Memperbaiki Motor Yamaha yang Bermasalah dengan Sistem Transmisi
Otomotif
1 jam
Pastikan Keamanan, Berikut Cara Mengatasi Masalah Sistem Pengereman Motor Yamaha
Otomotif
1 jam
Jaga Performa Kendaraan: Berikut Cara Memilih Oli yang Tepat untuk Motor Yamaha
Otomotif
1 jam
Toyota Avanza 2025 Facelift: MPV Keluarga dengan Desain Modern dan Fitur Canggih
Otomotif
1 jam
Yamaha TMAX 2025 Meluncur, Skutik Premium Makin Kece dengan Fitur Sultan
Otomotif
1 jam
Ini Mobil Matic Paling Populer Tahun 2025 di Indonesia
Otomotif
1 jam
Tersedia Versi Matic Hingga Moge, 4 Varian QJ Motor 2025 Sudah Resmi Rilis di Indonesia
Otomotif
1 jam
Mulai Dari Hyundai Palisade Hingga Toyota Fortuner, Ini 5 Mobil SUV yang Bakal Dirilis Tahun Depan
Otomotif
1 jam
Toyota Rush, Mobil SUV Keluarga Tangguh dengan Fitur Lengkap
Otomotif
1 jam
Mengulas Singkat Interior Toyota Sienna 2025, Fitur Mewah Setara SUV Premium
Otomotif
1 jam
Berita Terpopuler
Tak Aktif Bekerja Selama 2 Tahun: PPPK Tahap II Kepahiang Berpotensi Digugurkan
Kepahiang
17 jam
Hyundai Palisade 2026 Bakal Diluncurkan: Apa Saja Unggulannya?
Otomotif
17 jam
Ini 11 Syarat yang Wajib Dilengkapi Peserta Lolos PPPK Tahap II Kepahiang
Kepahiang
17 jam
Vario 125 Warna Baru Bakal Dijual Lebih Murah di Tanah Air
Otomotif
17 jam
Jebakan U-dab
Nasional
18 jam
Dibimbing Sekkab Kepahiang, 3 Kepala OPD Ikut Diklatpim II
Migei Bermanei
18 jam
Berita Pilihan
Ruang Bendahara Setwan Kepahiang Disegel Penyidik
Berita Utama
7 bulan
Kejari Kepahiang Tetapkan Tersangka Dugaan Kasus Rumah BUMN
Berita Utama
7 bulan
Breaking News: Truk Pasir Mundur Tabrak Warga Lagi Mancing di Kepahiang, 1 Orang Masih Hilang
Berita Utama
8 bulan
Jika Pendaftaran PPPK 2024 Ditunda, Apakah Pemda Sudah Siapkan Solusinya?
Pendidikan
9 bulan
Siapa Shin Tae-Yong? Apa Prestasinya Sebelum jadi Pelatih Timnas Indonesia
Sport News
10 bulan