Gagal Ikut Olimpiade 1948: Jadi Cikal Bakal Diselenggaranya PON Pertama di Indonesia

Dokumenter PON Pertama di Indonesia --FOTO/TANGKAPAN LAYAR
Radarkoran.com - Pekan Olahraga Nasional (PON) pertamakali diselenggarakan di Indonesia pada 1948. PON ini sendiri dapat terselenggara di Indonesia secara perdana lantaran, Indonesia sempat gagal mengikuti Olimpiade pada tahun yang sama. Namun berkat kegaglan inilah, Indonesia akhirnya menyelenggarakan sendiri olimpiade di dalam negeri yang sejak saat itu sampai dengan sekarang, kita kenal dengan sebutan PON.
Penyelenggaraan PON pertama dilatarbelakangi oleh kegagalan atlet Indonesia mengikuti Olimpiade 1948 di London, serta kondisi Indonesia yang baru merdeka. PON pertama kali dikenal juga dengan nama "Pekan Olahraga Perserikatan" dan menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
PON pertama bisa dilaksanakan pada tahun 1948 karena Indonesia gagal mengikuti Olimpiade 1948 di London, sehingga para tokoh olahraga Indonesia menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama sebagai solusi sekaligus bukti kekuatan bangsa untuk menyelenggarakan kompetisi olahraga nasional. Acara ini juga bertujuan mempererat persatuan dan sportivitas di tengah kondisi negara yang masih bergejolak akibat perjuangan kemerdekaan.
BACA JUGA:RSUD Kepahiang Saat Ini Punya Layanan Ponek: Bisa Tangani Kasus Darurat Pada Ibu dan Bayi
Indonesia tidak bisa berpartisipasi dalam Olimpiade 1948 di London karena masalah organisasi induk olahraga serta penolakan paspor oleh Inggris. Sebagai respons, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) menyelenggarakan konferensi darurat pada Mei 1948 yang memutuskan untuk mengadakan pekan olahraga dalam negeri.
PON I menjadi simbol semangat persatuan dan kebanggaan nasional pasca-proklamasi kemerdekaan, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan acara olahraga berskala nasional meskipun dalam situasi sulit.
PON pertama diselenggarakan di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, pada tanggal 8-12 September 1948. Solo dipilih karena memiliki fasilitas olahraga terbaik saat itu, seperti Stadion Sriwedari, dan juga merupakan tempat kedudukan pengurus besar PORI.
Ajang ini diikuti oleh 13 kontingen dari berbagai daerah dan dipertandingkan dalam 9 cabang olahraga. Bahkan, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta turut hadir dan menyaksikan jalannya pertandingan, memberikan dukungan kuat terhadap acara ini.
BACA JUGA:Mantap! Kopi Robusta Kepahiang Ditinjau Langsung Staf Presiden: Begini Respon Bupati Zurdi Nata
Sekadar mengulas bahwa, Saat ini Ada banyak jenis olahraga yang sering kita lihat atau bahkan kita lakukan sendiri, baik di rumah ataupun di lapangan terbuka. Namun hanya segelintir orang saja yang mengetahui bahwa, sebetulnya hanya ada beberapa cabang olahraga saja yang dulunya pertamakali diperkenalkan dan dimainkan secara resmi.
Olahraga pertama yang dimainkan secara resmi di Indonesia secara nasional adalah atletik, bola basket, bulu tangkis, sepak bola, renang, dan pencak silat yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) I tahun 1948. PON I diselenggarakan sebagai upaya untuk menunjukkan persatuan bangsa setelah kemerdekaan dan sebagai ajang pemersatu olahraga di Indonesia, yang kemudian diikuti oleh cabang olahraga lain.
BACA JUGA:Mau Beli Mobil Bekas Suzuki APV Luxury? Wajib Cek 4 Komponen Ini
PON I menjadi tonggak sejarah perkembangan olahraga di Indonesia dan bukti persatuan bangsa dalam kondisi negara yang belum stabil pasca kemerdekaan. Beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan meliputi atletik, bola basket, bulu tangkis, renang (termasuk polo air), dan sepak bola.
Dengan keberhasilan PON I, kemudian dibentuk induk-induk organisasi olahraga yang menjadi lebih formal, seperti Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berdiri pada tahun 1930 dan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) yang berdiri pada tahun 1951. Setelah kemerdekaan, olahraga seperti voli juga menjadi resmi dan dimainkan secara nasional pada PON 1951.